JAKARTA (aksi.id) - Dandim Jakarta Pusat Letkol Inf Edwin A Sumanta mengatakan, nantinya Danramil dan Babinsa akan bersikap tegas menjadi garda terdepan dalam melakukan pencegahan agar anak-anak muda pada khususnya tak melakukan tindak kriminal, seperti yang terjadi beberapa hari lalu.

Menurut Edwin, TNI AD akan turun langsung mengatasi para pelaku kejahatan yang merajalela dan semakin meresahkan warga ibu kota, salah satunya di wilayah Jakarta Pusat.

"Kami lakukan penyeluhan dan masuk ke sekolah. Antisipasi terakhir, setiap malam selalu patroli bersama. Itu sudah kami lakukan bersama Polri sejak saya jadi Dandim," kata Edwin di Gor Senen, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/18).

Ia pun menegaskan, apabila nantinya ada anggota TNI yang terlibat dalam kasus kejahatan, dirinya akan memberikan hukuman yang tegas terhadap pelaku.

"Nanti saya ambil dan diamankan ke Garnisun Kodam Jaya. Komandannya wajib menghadap karena tak boleh ada anggota TNI melakukan kejahatan," tegasnya.

Edwin yang juga mantan anggota Paspampres mengklaim, bahwa kerjasamanya dengan Polres Jakarta Pusat mampu menurunkan angka kejahatan biasanya mencapai 3000 menjadi 2000 pada tahun 2017 lalu.

"Hitungannya enam bulan terakhir menurun dratis. Target semaksimal mungkin kalau bisa 0 persen, karena Jakarta Pusat itu kan ring satu. Barometer dan stabilitas keamanan politik di Indonesia. Jadi harus benar-benar aman," tutupnya.

Sebelumnya, tawuran antarwarga kembali pecah di kawasan Jalan Letjen Suprapto, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2018) dini hari. Dua orang korban dari kelompok berbeda meninggal dunia akibat bentrokan tersebut.

Rifaldi diduga adalah warga Depok, Jawa Barat dan Riki Fajar adalah warga Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. (Malik)