press enter to search

Sabtu, 20/04/2024 21:53 WIB

Putera Mahkota Arab Saudi Bilang Ottoman, Iran & Teroris adalah 3 Serangkai Kejahatan

Redaksi | Rabu, 07/03/2018 21:28 WIB
Putera Mahkota Arab Saudi Bilang Ottoman, Iran & Teroris adalah 3 Serangkai Kejahatan Mohammed bin Salman

KAIRO (aksi.id) - Putera Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman menyebut Kekhalifahan Ottoman adalah musuh bagi Arab Saudi.

Pernyataan kontroversial ini dilontarkan bin Salman dalam kunjungannya ke Ibukota Mesir, Kairo, pada hari Senin (5/03) kemarin.

“Ottoman, Iran dan kelompok teroris adalah tiga serangkai kejahatan,” ujar bin Salman dalam pertemuan dengan 25 media pendukung Presiden kudeta Abdel Fattah al-Sisi.

Dalam perbincangan 2 jam bersama media pendukung Presiden kudeta, bin Salman berbicara tentang daftar musuh dan sekutu negaranya, serta upayanya dirinya untuk merubah wajah Arab Saudi pasca ayahnya mulai berkuasa pada tahun 2015 lalu.

Tidak ketinggalan blokade Qatar juga menjadi pembahasan bin Salman, dan menyebut upaya tersebut sebagai hal yang sangat sepele bagi Arab Saudi.

Dilansir Aljazeera dari sejumlah peserta yang hadir, Pangeran Mohammed bin Salman banyak menyerang Turki dan Iran, serta menempatkan mereka di samping kelompok teroris dalam daftar musuh-musuh Kerajaan Arab Saudi dan Mesir.

Lamis Elhadidy, pembawa acara program Huna al Asima pada chanel CBC, secara khusus membahas pertemuan Bin Salman dengan awak media tersebut. Hal ini juga ditegaskan oleh editor surat kabar Al-Shorouk saat dihadirkan dalam acaranya pada Senin sore waktu Kairo.

Turki, Khilafah dan Iran

Lamis Elhadidy mengatakan bahwa bin Salman mengatakan bahwa musuh kita adalah tiga serangkai kejahatan “kelompok Ottoman, Iran dan teroris”.

“Turki Erdogan ingin memaksakan sistem khilafah, dan Iran melalui penggunaan Ikhwanul Muslimin ingin mengekspor revolusi, dan terorisme yang sedang kita hadapi,” tuding Putera Mahkota Arab Saudi.

Elhadidy menyebut, Bin Salman berbicara tentang Iran secara panjang lebar. “Dan Saudi, menurut bin Salman, telah berhasil menghalangi sepak terjang rezim Iran di manapun tempatnya,” ujarnya.

Bin Salman juga meyakini bahwa Saudi punya pengaruh kuat di beberapa negara Arab, termasuk Irak.

Terkait Iran, Bin Salman menyebut negaranya berhasil menggagalkan skenario perang kedua yang diinginkan Teheran.

Sementara itu, para awak media yang hadir bersama Bin Salman tidak memberi keterangan lanjutan terkait penyebutan Turki dan perannya sehingga digolongkan sebagai musuh Saudi. (Aljazeera/eramuslim.com).