press enter to search

Kamis, 25/04/2024 21:50 WIB

Gatot Nurmantyo Yakin Jadi Calon Presiden

| Selasa, 08/05/2018 13:52 WIB
Gatot Nurmantyo Yakin Jadi Calon Presiden

JAKARTA (aksi.id) - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo meyakini bakal mendapat tiket sebagai bakal calon presiden pada pilpres 2019 meski tanpa ada pembentukan poros ketiga koalisi. Menurutnya, koalisi parpol yang ada saat ini masih sangat cair.

"Tidak, tidak (harus ada poros ketiga). Semuanya belum pasti, masih cair," kata Gatot usai menemui Ketua MPR Zulkifli Hasan di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (8/5).

Terkait peluang terbentuknya poros ketiga, Gatot mengatakan semua hal masih mungkin terjadi sampai masa pendaftaran capres cawapres ditutup pada 10 Agustus mendatang.


"Politik ini masih cair belum final. Semua belum ada yang pasti, yang pasti pada tanggal 10 jam 23.59 semua baru ketahuan," katanya.

Gatot pun optimistis pencalonannya sebagai bakal calon presiden akan mulus. Sebagai mantan Panglima TNI, dia menyatakan kesiapannya mendapat tugas yang diberikan bangsa dan negara.

"Harus optimis, kalau tidak ngapain," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu.

Menurutnya dari safari politik yang sudah dilakukan ke sejumlah partai membuka peluang dirinya untuk maju.

Gatot Yakin Tidak Harus Ada Poros Ketiga di Pilpres 2019Gatot Nurmantyo bertemu Zulkifli Hasan di Gedung MPR. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)


Untuk maju, Gatot Nurmantyo harus mendapat dukungan dari sejumlah partai agar bisa menjadi calon presiden di Pemilu 2019. 

Mantan Panglima TNI itu minimal harus mendapat dukungan dari gabungan partai yang memiliki 20 persen kursi DPR atau 25 persen perolehan suara sah nasional. Saat ini, Gatot hanya mengandalkan sejumlah kelompok relawannya. 

Sementara itu, Demokrat, PKB dan PAN belum menentukan sikap untuk Pilpres 2019. Namum ketiga partai disebut-sebut menjadi partai politik yang akan membentuk poros ketiga. 

Jumlah kursi ketiga partai mencukupi untuk mengajukan calon presiden. Demokrat memiliki persentase suara 10,2 persen atau kursi 10,9 persen, PAN (suara 7,7 persen/kursi 8,8 persen), dan PKB (suara 9,0 persen, kursi 8,4 persen). Namun sampai saat ini belum ada perkembangan berarti terhadap kemunculan poros ketiga. 

(ray/sumber: cnnindonesia.com).