press enter to search

Kamis, 28/03/2024 21:47 WIB

AHY & Sandiaga Uno Bahas Soal Koalisi, Apa Respon PDIP?

| Minggu, 20/05/2018 10:20 WIB
 AHY & Sandiaga Uno Bahas Soal Koalisi, Apa Respon PDIP? Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, melakukan pertemuan dengan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno.

JAKARTA (aksi.id)  - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno angkat suara soal pertemuannya dengan Komando Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pada Jumat (18/5) malam. 

Dalam pertemuan tersebut, Sandi membantah membicarakan soal pencalonan presiden maupun wakil presiden 2019. Ia mengaku hanya membahas rencana koalisi. 

"Itu pertemuan biasa saja antara dua sahabat, saling support bangsa Indonesia yang lebih baik. Saya sebut ini komunikasi nasi langi karena kita makan nasi langi (saat bertemu)," ujar Sandi saat ditemui di kawasan Jakarta Utara, Minggu (20/5). 

Sandi mengatakan pertemuan dengan putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu adalah pertemuan pertama dirinya dengan elit politik yang tak membahas soal capres-cawapres. Sandi beberapa kali diketahui bertemu sejumlah tokoh politik di antaranya Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani hingga Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

"Kita tidak membahas itu (capres-cawapres) tapi membahas koalisi dan apa yang akan kita tawarkan. Kita sangat hargai mas AHY punya pandangan yang sama dengan yang saya sampaikan," katanya. 

Sandi berharap pertemuannya dengan AHY akan berujung pertemuan antara SBY dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. 

"Kita siapkan ini semua, tujuan kita Indonesia bisa lebih baik, membuka lapangan kerja seluas-luasnya, ekonomi bergerak, karena kita punya kekhawatiran yang sama," imbuh Sandi. 

Ia sendiri tak menampik saat disinggung kemungkinan koalisi Partai Demokrat dengan Gerindra. Namun, menurutnya, koalisi ini tak berfokus pada pencalonan wakil presiden bagi Prabowo. 

"Sangat mungkin tapi itu kita bicarakan dalam konteks yang lebih luas. Biarkan proses ini bergerak, nanti di akhir petinggi koalisi duduk bersama-sama dengan membahas menu tentang ekonomi, lapangan kerja, yang kita siapkan," tuturnya. 

Sandi sebelumnya diketahui diam-diam bertemu dengan AHY pada Jumat (18/5) malam. Pertemuan itu disebut sudah diagendakan oleh kedua belah pihak.

PERNYATAAN DEMOKRAT

Sebelumnya Deputi Media dan Humas Partai Demokrat, Putu Supadma Rudana, menjelaskan pertemuan kedua tokoh muda tersebut untuk menjajaki kerjasama di pilpres 2019.

Menurut Putu, komunikasi politik antar dua pemimpin muda ini sangat penting.

"Tak menutup kemungkinan kedua partai ini ke depannya akan berkoalisi, mengingat AHY adalah pemimpin muda yang mempunyai elektabilitas penting untuk menjadi Capres ataupun Cawapres. Tentu saja pertemuan dengan Sandi ini merupakan peluang awal untuk bekerjasama," ujar Putu melalui pesan singkat, Sabtu (19/5/2018).

RESPON PAN

Secara terpisah, Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay menyebut masih cukup waktu bagi semua pihak untuk menentukan pilihan akhir terhadap pasangan capres dan cawapres. Kedua partai tersebut diyakininya tidak akan terburu-buru mengambil keputusan.

"Mungkin sekedar penjajakan, bisa saja. Soal apakah akan resmi berkoalisi, saya kira belum. Demokrat kemungkinan masih melihat dinamika yang ada," ungkap Saleh P Daulay saat dihubungi detikcom, Sabtu (19/5/2019).

PDIP: TAK PERLU DIBESAR-BESARKAN

Sedangkan Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno memandang pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Sandiaga Uno sebagai komunikasi politik biasa. Pertukaran gagasan itu, kata Hendrawan, tak perlu dibesar-besarkan.

"Komunikasi politik, saling bertukar gagasan, menjajaki orientasi dan preferensi parpol lain, membangun kemungkinan peluang untuk berkoalisi, dan sebagainya, merupakan tupoksi petinggi parpol. Jadi tidak perlu dibesar-besarkan atau digusar-gusarkan," ujar Hendrawan lewat pesan singkat, Sabtu (19/5/2018).

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno memandang pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Sandiaga Uno sebagai komunikasi politik biasa. Pertukaran gagasan itu, kata Hendrawan, tak perlu dibesar-besarkan.

"Komunikasi politik, saling bertukar gagasan, menjajaki orientasi dan preferensi parpol lain, membangun kemungkinan peluang untuk berkoalisi, dan sebagainya, merupakan tupoksi petinggi parpol. Jadi tidak perlu dibesar-besarkan atau digusar-gusarkan," ujar Hendrawan lewat pesan singkat, Sabtu (19/5/2018).

(lia/sumber: cnnindonesia.com/tribunnews.com/detik.xom).