press enter to search

Rabu, 24/04/2024 20:51 WIB

Melalui 4 Tarian, Budaya Indonesia Diekspos di Inggris

Redaksi | Senin, 25/06/2018 09:27 WIB
Melalui 4 Tarian, Budaya Indonesia Diekspos di Inggris Salah satu tarian yang akan ditampilkan di Inggris (ist)

JAKARTA (aksi.id) - Tim misi budaya Al-Izhar Pondok Labu Jakarta, didukung  Kementerian Pariwisata, akan menampilkan empat tarian di ajang festival budaya antarbangsa Llagollen International Musical Eisteddfod di Wales, Inggris 3-8 Juli 2018.

Melalui empat tarian inilah, budaya Indonesia diekspos. Meraka akan menapilkan Tari Kipah dari Aceh, Tari Belibis dari Bali, Tari Muda Mudi dari Papua, dan Tari Nagekeo Bangkit dari Flores- Nusa Tenggara Timur.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti mengatakan, dipilihnya empat tarian ini untuk dilombakan bukan tanpa alasan. Apalagi, ajang festival budaya ini akan diikuti lebih dari 5.000 penyanyi, penari, dan pemusik dari sekitar 50 negara.

“Untuk berkompetisi di tingkat global, tim Al-Izhar sudah mempersiapkan semuanya sesuai standarnya. Tim ini sudah terkurasi dengan baik, dari kostumnya, koreografinya, musiknya, dan kerja sama dalam penampilan di event nanti,” kata Guntur dalam keterangan resmi, Senin (25/6/2018).

Untuk kategori tari tradisional, Llagollen International Musical Eisteddfod memberikan sejumlah ketentuan antara lain orisinalitas, koreografi tidak boleh jauh dari budaya asli, serta ada lagu yang dinyanyikan penari.

Tari Kipah dari Aceh menggambarkan kerja sama dalam masyarakat. Memiliki gerakan dinamis serta menggunakan kipas sebagai properti untuk menghasilkan suara-suara unik dalam penampilannya.

Tari Belibis dari Bali mengisahkan Prabu Angling Drama yang dikutuk menjadi burung Belibis. Tarian Belibis menampilkan gerakan yang dinamis dan harmonis dengan gamelan sebagai pengiring.

"Tarian Muda-Mudi Papua yang menjadi salah satu unggulan dalam festival nanti merupakan tarian kelompok yang menggambarkan persahabatan, khususnya di kalangan remaja laki-laki dan perempuan. Terakhir, tarian Nagekeo Bangkit dari Flores NTT menampilkan gerakan feminin dan dinamis, serta menceritakan tentang solidaritas dan persatuan.

Penata tari dari Sanggar Gema Citra Nusantara, Mira Arismunandar mengatakan, pemilihan empat tarian ini berdasarkan riset dan konsultasi sebelumnya dengan para pakar.

“Tarian ini dibuat tidak dikarang atau dibuat asal-asalan. Sebelum diajarkan kepada para siswa Al-Izhar, kami melakukan riset terlebih dahulu dan mengkonsultasikan gerakan bersama pakarnya,” ujar Mira.

Direktur Utama Al Izhar, Aniyani Arifin menambahkan, keberangkatan tim ke festival budaya antarbangsa Llagollen International Musical Eisteddfod bukan hanya untuk berlomba tetapi juga merupakan penanaman kecintaan terhadap budaya nusantara.

“Lewat pegelaran tari tersebut, siswa-siswi akan membawa harum nama Indonesia ke luar,” kata Arniyani.

Diharapkan keterlibatan Indonesia dalam festival dunia ini akan memberi dampak yang baik untuk semua sektor, termasuk pariwisata. (omy)

Keyword

Artikel Terkait :

-