PBB: Produksi Narkoba Jenis Kokain dan Opium Global Sentuh Rekor Tertinggi, 10.500 Ton Tahun 2017
JENEWA (aksi.id) - Saru laporan PBB memperingatkan produksi kokain dan opium global telah memecahkan rekor tertinggi seiring dengan berkembangnya pasar untuk kokain, opium, dan obat-obatan ilegal lainnya.
Dalam Laporan Narkoba Dunia 2018, Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan menemukan produksi opium global melonjak 65 persen menjadi 10.500 ton dari tahun 2016 ke tahun 2017, dan sepanjang tahun 2016 lebih dari 1.400 ton kokain diproduksi secara global, tingkat tertinggi yang pernah tercatat.
Laporan itu menyatakan sebagian besar kokain dunia bersumber dari Kolombia dan dijual di Amerika Utara. Laporan itu juga menyatakan Afrika dan Asia menjadi pusat perdagangan dan konsumsi yang baru.
Laporan itu menyatakan opium terutama diproduksi di Afghanistan dan dikirimkan lewat apa yang disebut rute Balkan ke Turki dan Eropa Barat.
Direktur Divisi Operasi dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan, Miwa Kato, menyatakan kepada VOA meningkatnya krisis opioid, yaitu konsumsi obat-obat dengan resep untuk penggunaan non-medis, menjadi ancaman besar bagi kesehatan publik dan penegakan hukum di seluruh dunia.
“Sekarang tiga perempat dari kematian terkait kecanduan di seluruh dunia terkait dengan krisis opiod. Krisis ini menjadi keprihatinan yang semakin meluas baik dalam konteks seperti konteks Amerika Utara dimana kebanyakan perhatian media dicurahkan, namun juga sebagian besar di Afrika dan sebagian Asia, dimana kami juga menjumpai permasalahan serupa,” ujar Miwa Kato.
Laporan tersebut menemukan 275 juta orang dalam rentang usia 15 hingga 64 tahun menggunakan obat-obatan ilegal setidaknya sekali tahun lalu dan hampir 500.000 orang pencandu narkoba telah kehilangan nyawanya. Kato mengatakan data yang disajikan sifatnya sangat konservatif dan angka pengguna dan kematian yang sesungguhnya bisa jadi jauh lebih tinggi.
Laporan tersebut menyatakan ganja adalah narkoba yang paling banyak dikonsumsi tahun 2016. Menurut laporan itu masih terlalu dini untuk mengetahui dampak dari legalisasi penggunaan ganja untuk keperluan rekreasi.
Namun laporan dan data dari Colorado sebagai salah satu negara bagian pertama yang melegalisasi penggunaan mariyuana, menunjukkan adanya peningkatan jumlah orang yang dibawa ke IGD akibat mabuk mariyuana dan meningkatnya kecelakaan lalu-lintas dan kematian yang terkait dengannya. (VOA).
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Ramadan Berkah, Polres Metro Bekasi Kota Bagikan Takjil Kepada Warga dan Pengguna Jalan
- Berikan Kenyamanan Pemudik, Pemkot Bekasi Benahi Jalur Mudik
- Mobil Dihantam KA di Perlintasan Sebidang Bulak Kapal Bekasi Timur, Pengemudi dan Penumpang Luka
- 4 Jalan Tol Fungsional Dibuka Gratis saat Mudik Lebaran 2024
- Korlantas Bakal Dirikan Pos Pantau di Titik Krusial Cegah Kepadatan Mudik Lebaran
- Korlantas Siapkan Strategi Antisipasi Kepadatan Pemudik di Jalur Penyeberangan
- Komisi VI DPR RI Apresiasi Kontribusi Aktif Jasa Raharja Dalam Setiap Momen Mudik Lebaran
- Jasa Raharja Gorontalo Sampaikan Rencana Aksi Pencegahan Kecelakaan Dalam Rapat FKLL di Satlantas Polres Bone Bolango
- Tarif Bus Handoyo Alami Kenaikan saat Mudik Lebaran, Segini Harganya
- Gelar Safari Ramadhan, Rivan A. Purwantono Ungkapkan Standar Pelayanan Samsat Sudah Bertransformasi, Cepat dan Nyaman