Meja Kerja Model Berdiri Cegah Penyakit Jantung, Diabetes & Obesitas
VICTORIA (aksi.id) - Menurut studi di Australia, memberi meja berdiri kepada 20 persen pekerja kantor akan menghemat $ 84 juta (atau setara Rp 840 miliar) dalam biaya perawatan kesehatan dan 7.492 tahun hidup manusia secara akumulatif dengan mencegah kegemukan atau obesitas, diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
Para peneliti telah menganalisa hasil uji coba meja berdiri yang melibatkan 231 pekerja kantor di negara bagian Victoria, Australia, yang dikelola oleh lembaga VicHealth dan Dewan Riset Kesehatan dan Medis Nasional, serta dipimpin oleh Institut Jantung dan Diabetes Baker.
Mereka menemukan bahwa uji coba, yang juga melibatkan dukungan organisasi dan pembinaan kesehatan, itu membuat para pekerja duduk satu jam lebih sedikit dibanding rata-rata per hari.
Lebih lanjut, kadar gula darah dan lemak mereka lebih baik daripada rekan-rekan mereka yang tidak memiliki meja berdiri.
Lan Gao, Peneliti Post Doktoral Tamu di Deakin University, mengatakan penghematan yang diperoleh dari berdiri di tempat kerja akan mengimbangi perkiraan biaya $ 185 juta (atau setara Rp 1,85 triliun) dari intervensi semacam itu.
"Sampai saat ini, penghalang atas penyebaran mereka diduga biayanya yang mahal," kata Dr Gao.
"Sejauh ini belum ada bukti yang dipublikasikan tentang efektivitas biaya dari meja kerja seperti itu, terutama ketika digabungkan dengan pendidikan dan dukungan terkait yang diperlukan untuk membantu memastikan pengoperasian dan penggunaan berkelanjutan mereka.”
"Jadi kami adalah studi Australia pertama yang menunjukkan intervensi ini memiliki nilai ekonomi terbaik."
Tak hanya soal meja
Hampir dua pertiga orang dewasa Australia dianggap obesitas atau kelebihan berat badan.
"Dalam masyarakat saat ini, yang kami cari adalah pencegahan dari perkembangan lebih lanjut ayas kondisi seperti diabetes," kata penulis penelitian lainnya, Profesor David Dunstan, dari Institut Jantung dan Diabetes Baker.
"Jika Anda bisa mengubah durasi total yang dihabiskan orang untuk duduk sepanjang hari, itu bisa menurunkan risiko komplikasi seperti penyakit jantung dan diabetes dalam jangka panjang," katanya.
Profesor Dunstan mengatakan itu bukan hanya tentang menyediakan meja kerja yang bisa disesuaikan dengan tinggi badan.
"Ini hanyalah salah satu aspek dari sejumlah pertimbangan dalam mengatasi kondisi obesitas," katanya.
"[Ini juga] dukungan yang terkait, jadi untuk mendukung individu dan organisasi guna memfasilitasi perubahan di tempat kerja agar lebih kondusif untuk kurang duduk, lebih banyak berdiri, lebih banyak bergerak sepanjang hari.”
"Pesan utama dari studi ini adalah bahwa ini bukan hanya tentang, `Ini meja Anda, pakailah’. Ini tentang menyediakan tempat kerja dan kemudian melatih orang-orang tentang cara mencapai pendekatan yang layak untuk mengubah posisi duduk dan berdiri sepanjang hari."
Ia mengatakan, dengan 40 persen dari pekerja Australia yang dipekerjakan di kantor, perlu ada penekanan lebih pada merancang tempat kerja yang sehat.
Profesor Dunstan menyarankan agar lebih banyak perhatian diberikan pada bagaimana lingkungan fisik bisa memengaruhi perilaku setiap hari, dan merancang tempat kerja yang mendorong interaksi dengan orang lain sehingga orang lebih sering berpindah-pindah.
"Jika ruang kantor menyediakan lingkungan yang kondusif untuk durasi duduk yang lama, tak bergerak sepanjang hari, itu tak membuatnya menjadi situasi yang menguntungkan."
Merasa nyaman
Alexandra Post adalah pekerja yang menggunakan meja kerja berdiri sejak sembilan bulan lalu.
Muak dengan punggung bawah yang sakit dan tak bisa mengkonfigurasi ergonomi meja agar sesuai dengan posturnya, pekerja bidang IT di Melbourne ini memutuskan untuk mengambil sikap.
"Beberapa orang lain di kantor telah memutuskan untuk berdiri di meja dan mereka telah melihat peningkatan dengan kinerja mereka dan postur keseluruhan juga, jadi itulah alasan saya memutuskan untuk mengubah kebiasaan,” katanya.
"Saya pastinya menyadari adanya peningkatan oada fokus dan kesehatan serta kesejahteraan saya secara keseluruhan.”
"Saya tahu itu terdengar sangat luas, tetapi ketika Anda memiliki kesempatan untuk berdiri dan membuat darah mengalir, jika Anda tak bisa pergi ke pusat kebugaran, saya merasa lebih waspada keesokan harinya dan juga sepanjang hari.”
"Itu benar-benar tentang mengendalikan kesehatan dan kesejahteraan Anda dengan cara kecil apapun yang kita bisa.”
"Anda menghabiskan separuh hidup Anda, atau lebih, di tempat kerja, sehingga, saya kira, mampu memiliki perubahan yang membuat diri Anda sedikit lebih produktif dan aktif -dalam kehidupan sehari-hari Anda ketika sebagian besar dari kita bekerja sambil duduk -sepertinya bukan hal besar untuk saya."
Sumber: abc.net.au
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- KKP Tangkap Kapal Pengangkut Ikan Asal Filipina yang Rugikan Negara Rp1,4 Miliar
- Polri Siapkan 76.192 Personel Jaga Masjid hingga Objek Wisata saat Mudik Lebaran
- Ramadan Berkah, Polres Metro Bekasi Kota Bagikan Takjil Kepada Warga dan Pengguna Jalan
- Berikan Kenyamanan Pemudik, Pemkot Bekasi Benahi Jalur Mudik
- Mobil Dihantam KA di Perlintasan Sebidang Bulak Kapal Bekasi Timur, Pengemudi dan Penumpang Luka
- Korlantas Bakal Dirikan Pos Pantau di Titik Krusial Cegah Kepadatan Mudik Lebaran
- Korlantas Siapkan Strategi Antisipasi Kepadatan Pemudik di Jalur Penyeberangan
- 4 Jalan Tol Fungsional Dibuka Gratis saat Mudik Lebaran 2024
- Komisi VI DPR RI Apresiasi Kontribusi Aktif Jasa Raharja Dalam Setiap Momen Mudik Lebaran
- Jasa Raharja Gorontalo Sampaikan Rencana Aksi Pencegahan Kecelakaan Dalam Rapat FKLL di Satlantas Polres Bone Bolango