Sudah 46 Jamaah Haji Indonesia Wafat, Sebagian Besar Karena Serangan Jantung
JAKARTA (aksi.id) - Sebagian besar jemaah haji asal Indonesia yang sudah meninggal di tanah suci dikabarkan disebabkan karena masalah jantung.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusuf Singka mengatakan pada Sabtu, hingga hari ke-25 pelaksanaan ibadah haji, dari 49 kematian 61 22 persen di antaranya disebabkan oleh penyakit jantung.
Sama dengan tahun lalu, dari total jemaah meninggal, 47 persen di antaranya disebabkan karena penyakit jantung. Sementara tahun 2016 sebanyak 52 persen jemaah meninggal karena penyakit ini.
"Sejak satu dekade terakhir ini, penyebab kematian terbanyak pada jemaah haji adalah penyakit jantung," kata Eka dalam siaran persnya.
Penanganan penyakit ini, kata Eka perlu dilakukan dengan pendekatan lebih ketat dan komprehensif. Melibatkan para ketua regu Jemaah haji agar mengingatkan dan memastikan Jemaah dengan penyakit ini tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan yang cukup berat, disiplin istirahat dan minum obat setiap hari.
“Setiap tahun Kementerian Kesehatan selalu mengirimkan dokter spesialis jantung ke Tanah Suci. Tahun ini ada lima spesialis jantung di Makkah dan siap dikontak 24 jam,” ujar dia.
Zakky Kurniawan salah satu dokter spesialis penyakit jantung di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah mengatakan pentingnya penyaringan awal saat mulai di Tanah Air. Bila calon ada jemaah dengan risiko tinggi, harus sudah disiapkan jauh-jauh hari termasuk pendampingnya.
"Pendampingnya harus bersedia tidak menjalankan ibadah-ibadah sunah karena harus mendampingi jemaah yang sakit, karena mereka harus benar-benar dipantau minum obatnya, makannya, dan istirahatnya," kata Zakky.
Jemaah dengan risiko tinggi penyakit jantung bisa semakin buruk keadaannya karena banyak faktor. Misalnya soal iklim, jemaah yang sudah tua akan lebih sulit beradaptasi dengan iklim di Arab Saudi.
Contoh lain adalah soal turunnya daya tahan tubuh karena enggan makan. "Jemaah lanjut usia biasanya malas makan bila menunya tidak cocok. Kalau malas makan, imunitasnya akan turun dan jemaah akan mudah sakit," tambahnya.
Menurut Zakky, fasilitas kesehatan di KKHI Makkah cukup lengkap, namun bila ada kasus lebih lanjut, jemaah langsung dirujuk k RS Arab Saudi.
Ek mengingatkan ada enam hal yang harus dipenuhi jemaah berisiko penyakit jantung. Yaitu selalu meminum obat dan membawanya ke mana pun dia pergi. Tidak boleh kelelahan, memeriksakan diri ke dokter secara reguler. Kemudian istirahat cukup dan menghentikan kegiatan saat merasa sesak nafas.
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Kurangi Angka Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Jasa Raharja Bandung Gelar Program PPKL di SMAN 18
- Polisi Ringkus Pelaku Bersenjata Tajam Perampas Sepeda Motor di Jatisampurna
- Jumlah Santunan Menurun, Dirut Jasa Raharja Ungkap Efektivitas Program Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Periode Mudik 2024
- Polisi Siagakan 7784 Personel Amankan Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024 di Gedung MK
- Usai Libur Lebaran, KAI Commuter Layani Lebih 954 Ribu Pengguna Tiap Harinya Pengguna Harian Kembali Mendominasi
- Korlantas Polri Gelar Halal Bihalal Pererat Tali Silaturahmi Personel
- Direktur Utama Jasa Raharja Turut Serta dalam Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menteri Perhubungan
- Perkuat Sinergi dan Koordinasi, Kepala Perwakilan Jasa Raharja Purwakarta Silaturahmi dengan LLASDP Cirata dan Gapartel Jangari
- Aksi Peduli Lingkungan, Petugas Dishub Kota Bekasi Bersama Siswa Strada Budi Luhur Tanam Pohon di Terminal
- Polisi Ringkus Pelaku Begal Sepeda Motor dan HP di Jatiasih