press enter to search

Kamis, 25/04/2024 19:14 WIB

Dengan Hidung Berdarah, Pelari Perempuan Ini Menangi Kejuaraan Eropa

| Senin, 13/08/2018 23:22 WIB
Dengan Hidung Berdarah, Pelari Perempuan Ini Menangi Kejuaraan Eropa Pelari putri Belarua Volha Mazuronak di kejuaraan Eropa di Berlin

BERLIN (aksi.id) - Menjadi juara maraton dengan berlari sejauh 42 kilometer di sebuah kejuaraan besar bukanlah hal yang mudah, bayangkan kalau memenangkannya sambil hidung berdarah selama berlari.

Itulah yang dihadapi pelari putri Belarua Volha Mazuronak di kejuaraan Eropa di Berlin hari Minggu (13/8/2018) dan hidung berdarah itu bukan satu-satunya masalah yang dihadapinya.

Mazuronak, yang memang dari awal difavoritkan untuk menang, mengalami hidung berdarah di awal lomba, dengan darah membanjiri muka dan juga kaos yang dikenakannya.

Dia menggunakan tisu untuk mencoba menghentikan pendarahan, sebelum kemudian bisa membersihkan wajahnya menggunakan handuk dan air yang tersedia sepanjang lomba.

Komentator televisi Tim Hutchings sangat terkejut melihat kondisi Mazuronak, dan menggambarkannya seperti bahwa pelari Belarus tersebut seperti terkena lemparan cat.

"Apa yang terjadi? Lihat wajahnya." kata Hutchings.

"Apakah itu mimisan? Ini sangat aneh. Dia tentu harus membersihkan mukanya."

"Dia terlihat seperti seseorang melemparkan cat merah ke mukanya. Saya tidak pernah melihat hal seperti ini sebelumnya dengan pendarahan yang begitu parah."

Namun itu bukan satu-satunya masalah yang dihadapi Mazuronak.

Pelari berusia 29 tahun tersebut masuk ke kalur yang salah di dua kilometer terakhir menjelang finish, ketika sedang memimpin di depan Clemence Calvin yang akhirnya mendapat medali perak.

Calvin asal Prancis ini berhasil memperkecil jarak dengan Mazuronak kaerena kesalahan pelari Belarus, namun Mazuronak kemudian dengan sisa-sisa tenaga akhir bisa kembali memimpin dan menang dengan selisih waktu enam detik.

Mazuronak mengatakan dia merasa kesulitan mengatasi pendarahan hidung tersebut, khususnya karena berlangsung lebih lama dari yang diperkirakannya.

"Mungkin memang tampak mengerikan." katanya setelah lomba usai.

"Untungnya saya berhasil mengatasinya, dan akhirnya ini tidak mengganggu saya."

"Saya ini terjadi karena perubaha cuaca, namun saya juga pernah mengalaminya ketika sedang latihan sebelumnya. Saya tidak tahu mengapa?."

Mazuronak menduduki peringkat kelima di Olimpiade Rio di tahun 2016 dan di Berlin masuk finis di tempat pertama dengan catatan waktu 2 jam, 26 menit, dan 22 detik.

sumber: abc.net.au