press enter to search

Sabtu, 20/04/2024 19:38 WIB

Turki Naikkan 100% Tarif Impor Produk Amerika

| Rabu, 15/08/2018 15:35 WIB
Turki Naikkan 100% Tarif Impor Produk Amerika Perang dagang Turki dengan Amerika

ANKARA (aksi.id) - Turki meningkatkan tarif pada beberapa produk buatan Amerika Serikat pada Rabu.

Menurut dekrit presiden yang dikeluarkan pada Rabu pagi, Turki akan menaikkan tarif impor hingga 100 persen atas barang-barang AS.

Keputusan baru itu resmi mengganti dekrit presiden sebelumnya yang diterbitkan pada 11 Juli.

"Tarif impor beberapa produk telah ditingkatkan sebagai balasan atas tekanan pemerintah AS terhadap ekonomi Turki," kata Wakil Presiden Turki Fuat Oktay lewat akun Twitter-nya.

Produk-produk yang dikenai tarif tambahan di antaranya yaitu mobil, beras, alkohol, tembakau, dan kosmetik.

Sementara itu,  seorang pejabat dari Kamar Dagang AS mengatakan pada Selasa mengatakan menaikkan tarif impor dari Turki "menimbulkan risiko serius" bagi Amerika Serikat.

Dalam sebuah pernyataan, Myron Brilliant, wakil presiden eksekutif dan kepala urusan internasional, mengatakan Kamar Dagang telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa "mengasingkan sekutu kita dalam perang perdagangan berbalas akan membahayakan ekonomi AS dan merongrong kepemimpinan global Amerika, serta bukti bahaya itu terhadap pekerja, petani, dan bisnis AS semakin meningkat”.

Presiden Donald Trump mengumumkan di Twitter Jumat lalu bahwa ia akan menggandakan tarif impor baja dan aluminium dari Turki.

Kedua negara telah menjadi sekutu dekat selama lebih dari 60 tahun, sementara Turki telah menjadi anggota kuat NATO.

"Perkembangan terbaru dalam hubungan AS-Turki mengancam kepentingan ekonomi kedua negara dan membahayakan suatu aliansi yang telah membuktikan nilainya selama beberapa dekade," kata Brilliant.

"Tindakan yang meningkatkan ketegangan ini berisiko menyebarkan tantangan keuangan saat ini ke pasar negara berkembang lainnya, ke bank-bank Eropa, dan pada akhirnya, ke ekonomi AS."

Kamar Dagang AS sejak 2013 telah menjadi rumah bagi Dewan Bisnis AS-Turki, yang mewakili lebih dari 60 perusahaan Amerika terbesar yang melakukan bisnis di Turki, menurut pernyataan itu.

(awe/sumber: Anadolu Agency).