Perempuan Penyelundup Narkoba dari Australia Sibuk Melukis & Belajar Tari di LP Kerobokan
DENPASAR (aksi.id) - Dua bulan menjelang dibebaskan dari penjara di Bali, salah seorang terpidana narkoba Australia yang dikenal dengan nama Bali Nine Renae Lawrence sudah menyibukkan diri dengan melakukan kegiatan seni, mengikuti jejak pemimpin Bali Nine Myuran Sukumaran yang sudah dieksekusi.
Sukumaran, yang sudah dieksekusi mati di tahun 2015 mendapat banyak pujian atas karya seninya yang sekarang dipamerkan keliling Australia
Lawrence, yang sebelumnya bekerja sebagai tukang bengkel mobil sebelum penahanannya di tahun 2005 belajar sendiri melukis ketika menjalani hukuman di penjara Bangli di Bali.
Seorang petugas penjara telah memperlihatkan kepada ABC beberapa lukisan Lawrence yang sekarang dipasang di dalam LP.
Lawrence juga belajar bahasa Indonesia di dalam penjara dan sekarang mampu berkomunikasin dengan lancar.
Dia juga belajar menari Bali, sebagai bagian dari aktivitas di belakang terali penjara.
Di tahun 2005, dia ditahan di bandara Denpasar dengan 2,7 kilogram yang disimpan di dalam tubuhnya.
Berbicara singkat dengan ABC saat upacara pengangkatan kepala LP yang baru di Bangli, Lawrence mengatakan dia tidak membuat rencana `apapun` bagi pembebasannya, setelah menjalani hukuman penjara selama 13 tahun.
Ketika ditanya bagaimana perasaannya mengenai pembebasannya dalam waktu dekat, Lawrence hanya menjawab `saya tidak tahu.`
Sebagai bagian dari upacara penyambutan ketua LP yang baru, Lawrence muncul dalam tayangan video, dengan tangan di dada memberi salam bersama beberapa napi lainnya.
Lawrence yang sekarang berusia 40 tahun dilaporkan disukai dan dihormati di penjara, dengan salah seorang napi mengatakan kepadan ABC bahwa Renae `baik dan bersahabat.`
Napi yang tidak mau disebut namanya itu menggambarkan Lawrence sebagai orang yang `lucu`, dan mengatakan dia suka membantu napi lain dan mau berbagi barang miliknya dengan yang lain.
Lawrence sebelumnya menjalani hukuman di LP Kerobokan yang terkenal itu, namun kemudian dipindahkan setelah dituduh berencana membunuh dua petugas LP perempuan.
Di tahun 2014 dia dipindahkan lagi ke LP Bangli sampai sekarang.
Kepala LP Bangli yang baru Slamet Prihantoro mengatakan dia berharap Lawrence akan menjalani kehidupan yang positif setelah dia dibebaskan bulan November.
"Saya berdoa agar dia menjadi orang yang baik dan tidak melakukan tindakan melanggar hukum lagi." katanya kepada ABC.
Sumber: abc.net.au
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Ramadan Berkah, Polres Metro Bekasi Kota Bagikan Takjil Kepada Warga dan Pengguna Jalan
- Berikan Kenyamanan Pemudik, Pemkot Bekasi Benahi Jalur Mudik
- Mobil Dihantam KA di Perlintasan Sebidang Bulak Kapal Bekasi Timur, Pengemudi dan Penumpang Luka
- 4 Jalan Tol Fungsional Dibuka Gratis saat Mudik Lebaran 2024
- Korlantas Bakal Dirikan Pos Pantau di Titik Krusial Cegah Kepadatan Mudik Lebaran
- Korlantas Siapkan Strategi Antisipasi Kepadatan Pemudik di Jalur Penyeberangan
- Komisi VI DPR RI Apresiasi Kontribusi Aktif Jasa Raharja Dalam Setiap Momen Mudik Lebaran
- Jasa Raharja Gorontalo Sampaikan Rencana Aksi Pencegahan Kecelakaan Dalam Rapat FKLL di Satlantas Polres Bone Bolango
- Tarif Bus Handoyo Alami Kenaikan saat Mudik Lebaran, Segini Harganya
- Gelar Safari Ramadhan, Rivan A. Purwantono Ungkapkan Standar Pelayanan Samsat Sudah Bertransformasi, Cepat dan Nyaman