Turkish Aerospace Industries akan Gandeng Dirgantara Indonesia Bangun Pabrik Pesawat
JAKARTA (aksi.id) - Perusahaan Drigantara Turki, Turkish Aerospace Industries (TAI), menyatakan niatnya untuk membangun pabrik perakitan pesawat serta pusat teknologi dan logistik pesawat terbang di Indonesia.
Vice President Corporate Marketing and Communication TAI Tamer Ozmen, kepada Anadolu Agency di Jakarta, Kamis, mengatakan keinginan tersebut dimulai melalui tender penawaran yang dilayangkan pihaknya kepada pemerintah Indonesia untuk pengembangan pesawat terbang tanpa awak bernama Anka.
“Ada peluang untuk pengembangan pesawat terbang dan helikopter dan pengembangan pasar di Asia melalui kerja sama dengan Indonesia,” jelas Ozmen.
Ozmen juga menyampaikan opsi untuk membentuk joint venture bersama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) selaku perusahaan dirgantara Indonesia.
Dia mengaku telah mengunjungi fasilitas yang dimiliki PTDI di Bandung dan sudah mengetahui kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki perusahaan tersebut.
“PTDI bisa memimpin untuk pengembangan program pesawat terbang di Indonesia bekerja sama dengan kami,” lanjut Ozmen.
Kerja sama tersebut, menurut dia, akan membuka ribuan lapangan kerja baru untuk warga Indonesia di sektor industri dirgantara dan pertahanan karena perusahaan tersebut tidak akan membawa tenaga kerja asal Turki.
Justru, perusahaannya ingin membantu pengembangan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia Indonesia di sektor industri dirgantara dan pertahanan.
Dia juga melihat potensi kerja sama dengan PTDI bukan hanya untuk kebutuhan militer, tetapi juga pengembangan pesawat sipil melalui
“Perusahaan kami sudah bekerja sama dengan Boeing dan Airbus,” imbuh Ozmen.
PTDI, sebut dia, bisa menjadi original equipment manufacturer (OEM) besar yang memasok kebutuhan di Airbus ataupun Boeing dalam lingkup kerja sama ini.
Indonesia dan Turki, menurut Ozmen, sama-sama merupakan negara dengan kekuatan dan pengaruh yang terus berkembang di kawasannya masing-masing dan juga secara global sehingga kedua negara bisa mencari peluang bersama untuk bersinergi sebagai dua negara yang bersahabat.
Kedua negara juga, menurut dia, merupakan negara dengan penduduk Muslim yang besar dan memiliki kedekatan kultural.
“Pendekatan ini penting untuk bisa bekerja sama dan menghasilkan pehamanan yang lebih baik,” tutup Ozmen.
Sumber: Anadolu Agency
Artikel Terkait :
-Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Kurangi Angka Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Jasa Raharja Bandung Gelar Program PPKL di SMAN 18
- Polisi Ringkus Pelaku Bersenjata Tajam Perampas Sepeda Motor di Jatisampurna
- Jumlah Santunan Menurun, Dirut Jasa Raharja Ungkap Efektivitas Program Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Periode Mudik 2024
- Polisi Siagakan 7784 Personel Amankan Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024 di Gedung MK
- Usai Libur Lebaran, KAI Commuter Layani Lebih 954 Ribu Pengguna Tiap Harinya Pengguna Harian Kembali Mendominasi
- Korlantas Polri Gelar Halal Bihalal Pererat Tali Silaturahmi Personel
- Direktur Utama Jasa Raharja Turut Serta dalam Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menteri Perhubungan
- Perkuat Sinergi dan Koordinasi, Kepala Perwakilan Jasa Raharja Purwakarta Silaturahmi dengan LLASDP Cirata dan Gapartel Jangari
- Aksi Peduli Lingkungan, Petugas Dishub Kota Bekasi Bersama Siswa Strada Budi Luhur Tanam Pohon di Terminal
- Polisi Ringkus Pelaku Begal Sepeda Motor dan HP di Jatiasih