Kak Seto Sesalkan Pelibatan Anak di Kasus Pembakaran Bendera

JAKARTA (aksi.id) - Kasus pembakaran bendera berkalimat tauhid saat apel Hari Santri Nasional di Limbangan, Garut yang juga melibatkan anak-anak membuat Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi angkat bicara.
Pria yang disapa Kak Seto ini menyayangkan pelibatan anak pada kejadian tersebut.
"Pembakaran bendera sebagai sebuah aktivitas simbolik tidak serta merta dapat dipahami anak-anak sebagaimana pemahaman orang dewasa," katanya dikutip dari Antara.
Kak Seto mengatakan dengan kesederhanaan pola pikir anak, perilaku membakar bendera tersebut dapat memunculkan kebingungan dalam diri anak.
Kebingungan anak-anak tersebut mungkin saja tak terlihat, namun bisa jadi juga mereka bertanya-tanya tentang apa yang salah dengan bendera tersebut anak akan bertanya apa yang salah dengan bendera tersebut, mengapa bendera dibakar pada peristiwa tertentu, mengapa pihak tertentu membakar bendera, dan apa tujuannya.
"Referensi utama anak-anak adalah keluarga, tempat pendidikan, kelompok pergaulan dan teman-teman sebaya. Karena itu, terdapat persoalan yang tidak ringan bagi seluruh pihak untuk membangun pemahaman utuh pada diri anak mengenai pembakaran tersebut," ucapnya.
Kak Seto khawatir hal tersebut akan mengisi ruang kosong dalam diri anak dengan pemahaman-pemahaman negatif bahkan berpeluang berisiko buruk bagi tumbuh kembang anak.
"Kami khawatir, aksi pembakaran tersebut akan terasosiasi dengan `low politics` daripada `high politics`. Aksi tersebut rentan dimaknai sebagai permusuhan satu pihak ke pihak lain secara destruktif," katanya.
Low politics menurut Kak Seto diasosiasikan dengan berbagai permasalahan menang-kalah dan hitam-putih. Sedangkan "high politics" berurusan dengan hajat hidup orang banyak dan hidup pada bahasan tentang bagaimana menyejahterakan warga bangsa, terutama anak-anak. (ny/CNNIndonesia)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Bakamla Tangkap 2 Kapal Diduga Transfer Ilegal BBM, Salah Satunya Diawaki Anak di Bawah Umur
- Dokumen CIA Akui Misteri `Kapal Hantu` di Selat Malaka
- Sejumlah Alumni SMAN 5 Jakarta Deklarasi Dukung Prabowo-Sandi
- Bandara Silangit Layani Boeing 737-800 NG, Pariwisata Danau Toba Makin Bergairah
- Kisah `Danau Mati` Di Asia, Perahu Tak Bisa Mengambang
- KPU Belum Bahas Usulan Pemprov NTT Supaya Pemilu Ditunda
- AP II Siapkan Jalur Alternatif, Jalan Perimeter Utara Bandara Soetta Akan Ditutup 1 Maret 2019
- Puluhan Warga Sekitar Pelabuhan Kumai Terlibat Program Padat Karya Kemenhub
- KPLP Kawal Implementasi Pemisahan Alur Laut Selat Sunda dan Lombok
- Ratusan Nelayan Buton Terima Pas Kecil dari Kemenhub