Pasangan Neo-Nazi Ini Menamai Anaknya Adolf Hitler dan Ajarinya Hormat Ala Nazi

BIRMINGHAM (aksi.id) - Pasangan neo-Nazi yang memberi nama bayinya Adolf Hitler dan dinyatakan bersalah sebagai anggota kelompok teroris terlarang saat ini sudah mendekam di penjara.
Adam Thomas, yang berusia 22 tahun, dan Claudia Patatas, 38 tahun, asal Banbury, Inggris, merupakan anggota organisasi National Action.
Mereka juga memiliki `sejarah panjang keyakinan rasis yang kejam`, kata seorang hakim.
Di pengadilan di Birmingham, Inggris, disebutkan bahwa pasangan itu memberi nama anaknya Adolf sebagai `ungkapan kagum` kepada Hitler.
Thomas dihukum enam tahun enam bulan, dan Patatas dihukum lima tahun kurungan penjara.
Dalam kasus itu , total ada enam orang yang dihukum karena menjadi bagian dari kelompok yang memiliki `tujuan mengerikan`, kata hakim Melbourne Inman QC.
Daniel Bogunovic, 27 tahun, dari Leicester, dihukum karena menjadi anggota kelompok terlarang tersebut.
Menurut jaksa, sebagai "pemimpin, propagandis dan ahli strategi National Action", dia dihukum enam tahun dan empat bulan kurungan penjara.


Darren Fletcher, 28 tahun, dari Wolverhampton, Nathan Pryke, 27 tahun, asal March, Cambridgeshire, dan Joel Wilmore, 24, dari Stockport, sebelumnya telah mengaku bersalah menjadi anggota kelompok tersebut.
Fletcher, yang digambarkan hakim sebagai `anggota ekstrim` telah dihukum penjara lima tahun.
Adapun Pryke, `penegak keamanan` kelompok tersebut dihukum lima tahun dan lima bulan, sementara Wilmore sebagai `bankir` dan `keamanan siber`, dibui lima tahun dan 10 bulan.
Dalam putusannya, hakim menyebut organisasi National Action "bertujuan menggulingkan sistem demokrasi di negara ini dengan jalan kekerasan dan aksi pembunuhan ala Nazi."
Dan ketika membacakan vonis untuk Patatas, hakim menambahkan: "Anda sama ekstrimnya dengan Thomas, baik dalam pandangan maupun tindakan Anda."
"Anda bertindak bersama dalam semua yang Anda pikirkan, katakan serta Anda lakukan, termasuk saat memberi nama putra Anda dan menampilkan ideologi Nazi dan Ku Klux Klan saat berfoto dengan anak Anda."
Thomas, bekas satpam Amazon, dan Patatas, seorang fotografer pernikahan asal Portugal, berpegangan tangan dan menangis saat hakim menjatuhkan vonis terhadap mereka.
Disebutkan dalam sidang pekan lalu, bahwa Fletcher melatih anak perempuannya melakukan salut ala Nazi dan mengirim pesan kepada Patatas dengan mengatakan `akhirnya kami bisa membuat dia melakukannya`.
Tim juri juga menemukan foto Thomas mengenakan jubah Ku Klux Klan sambil menggendong bayinya, yang didalihkannya sebagai `hanya permainan belaka`, walaupun dia mengaku sebagai rasis.

Thomas juga dinyatakan bersalah karena memiliki pedoman cara membuat bom, sehingga dia diberi hukuman penjara tambahan selama dua tahun enam bulan.
Di rumah pasangan itu, polisi menemukan sebilah parang, pisau, dan busur - yang disimpan hanya beberapa meter dari tempat tidur bayinya.
Aneka piranti bertema ekstrimisme, diantaranya liontin, bendera dan pakaian yang dihiasi simbol SS era Nazi dan National Action juga ditemukan di kediaman mereka.
Di antara barang-barang milik mereka, polisi juga menemukan alat pemotong kue berbentuk swastika dan bantal bersimbol swastika.


National Action
- Grup ini didirikan pada tahun 2013 oleh Ben Raymond, yang saat ini berusia 29 tahun, dan Alex Davies, yang sekarang berusia 24 tahun.
- Organisasi ini disiapkan akan menjadi partai yang secara terbuka sebagai partai neo-Nazi
- Raymond adalah lulusan politik dari Universitas Essex, dan Davies adalah mantan anggota Partai Nasional Inggris cabang Wales.
- National Action menjauhi politik formal, dan memperlakukan diri sebagai gerakan jalanan berbasis pemuda
- Diyakini tidak pernah memiliki lebih dari 100 anggota
- Aktivitas mereka biasanya menyebarkan secara agresif selebaran di kampus-kampus serta menggelar unjuk rasa di jalanan kota.
- Pada 2015, Zack Davies, 25 tahun, menggunakan palu dan parang melakukan serangan terhadap seorang dokter gigi Sikh dan dipenjara karena percobaan pembunuhan.
- Organisasi ini resmi dilarang pada akhir tahun lalu setelah pemerintah Inggris mengkhawatirkan mereka sebagai `terorisme`
- National Action merupakan kelompok sayap kanan pertama yang dilarang di Inggris semenjak Perang Dunia II

Barnaby Jameson QC, salah-seorang jaksa penuntut, mengatakan para terdakwa terlibat dalam grup media sosial National Action, yang unggahannya dipenuhi ujaran "rasisme yang jahat, terutama unggahan Thomas, Patatas dan Fletcher".
Jaksa tersebut mengatakan mereka bahwa "kantor cabang Midlands" dari kelompok neo-Nazi akan "melanjutkan perjuangan sendirian" setelah National Action dibubarkan sesuai Undang-undang anti-teror pada 2016.

Setelah hukuman itu, pejabat kepolisian West Midlands, Matt Ward mengatakan: "Putusan pengadilan ini merupakan puncak dari kerja keras seluruh warga West Midlands dan di seluruh Inggris untuk mengenali dan memahami ancaman dari National Action."
"Orang-orang ini bukan hanya penggemar fantasi rasis; tapi kita sekarang tahu bahwa mereka adalah organisasi yang berbahaya dan terstruktur dengan baik," katanya.
"Tujuan mereka adalah menyebarkan ideologi neo-Nazi dengan memprovokasi perang ras di Inggris dan mereka menghabiskan bertahun-tahun untuk mendapatkan keterampilan untuk melaksanakannya," paparnya.
"Mereka telah berlatih bagaimana membuat bahan peledak, mengumpulkan senjata dan mereka memiliki struktur yang jelas untuk meradikalisasi orang lain. Tindakan mereka akan mengilhami aksi kekerasan dan menyebarkan kebencian dan ketakutan di West Midlands."
Sumber: BBC Indonesia
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Dukung Integrasi Pembayaran, KMT Kini Dapat Digunakan untuk Angkutan Perkotaan di Depok dan Cikarang
- AirNav Indonesia dan BSSN Perkuat Keamanan Sistem Navigasi Udara Lewat Kolaborasi Strategis
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Gelar Patroli Malam Perintis Presisi, Sasar Kenakalan Remaja, Narkoba, Miras hingga Premanisme
- KAI Services Berbagi Kebahagiaan dengan para Pekerja di HUT ke 22 Tahun
- Hijaukan Pesisir Timur Jawa, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove
- Wujudkan Pertumbuhan Inklusif, KAI Logistik Dorong Ekonomi Kerakyatan dalam Ekosistem Logistik
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Amankan Kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke Pulau Kelapa, Tanam Mangrove hingga Serahkan Bibit Ikan
- Pembinaan Rohani Dan Mental, Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- KAI Services Bahas Kolaborasi Strategis Penguatan Layanan dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta
- Polda Metro Jaya evakuasi 254 Warga Kebon Pala yang mengalami musibah Banjir
