JAKARTA (Aksi.id) -Beroperasinya jalan tol Trans Sumatera dan Jawa kembali menggairahkan semangat orang naik kendaraan darat, khususnya antarlintas Jawa-Sumatera dan sebaliknya. Ini meruoakan indikasi baik, bahkwa bisnis jasa penyeberangan masih cukup menjanjikan.

Melalui jalan tol, perjalanan darat makin enak, nyaman, dan waktu tempuhnya makin singkat. Dampakya, minat masyarakat untuk menggunakan jalur darat semakin meningkat.

“Saya menduga itu akibat kegairahan orang Indonesia untuk naik darat lagi karena Trans Sumatera sudah terkoneksi, Trans Jawa juga sudah bagus. Damaknya cukup agus pada kinerja dan pelayanan ASDP khususnya dari Jawa-Sumatera atau sebaliknya,” kata Dirut PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi di Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Dia melanjutkan, selama 2018 pt ASDP Indonesia melayani 7.126.250 penumpang. Angka ini naik 4,2% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun 2017 sebesar 6.838.804 penumpang.

ASDP juga berhasil melayani 6,46 juta kendaraan untuk menyebrang. Sementara untuk jumlah barang yang diantar untuk menyebrang mencapai 882 ribu ton barang.

Faktor terbesar kedua adalah adanya peningkatan jumlah penumpang pada saat libur Natal dan Tahun Baru. “Kenaikan penumpang saat menjelang Natal 2018 mencapai 49,9%,” jelas Ira dalam Media Gathering ASDP 2019 di Jakarta.

“Saya berada di Merak dari tanggal 19 Desember. Di tanggal 21 Desember 2019, ada kenaikan 49,9% di roda empat yang dilayani. Kemudian pada tanggal 22 masih naik 27%,” jelas Ira.

Sebagai informasi, berdasarkan data ASDP, tren kenaikan kendaraan roda empat/lebih masih mendominasi pelayanan penyebrangan kendaraan.

Adapun jumlahnya mencapai 2.307.852 unit atau naik 5,5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 2.187.363 unit kendaraan.

Sementara untuk tren roda dua mengalami penurunan sedikit sekitar 0,19%, dari 4.164.478 unit kendaraan di tahun 2017 menjadi 4.156.585 unit kendaraan di tahun 2018.

Sedangkan untuk muatan barang yang diangkut mencapai 882.985 ton atau naik 15,6% dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 763.847 ton barang.(helmi/adinda)