press enter to search

Sabtu, 20/04/2024 17:50 WIB

Prabowo Sebut Unicorn Bisa Bikin Uang RI Kabur, Begini Caranya

| Selasa, 19/02/2019 22:40 WIB
Prabowo Sebut Unicorn Bisa Bikin Uang RI Kabur, Begini Caranya Foto: infografis/infografis Mengenal Istilah dan 4 startup unicorn RI/Aristya RAhadian Krisabella

JAKARTA (aksi.id) - Debat calon presiden (capres) kedua yang berlangsung pada Minggu (17/2/2019) masih saja ramai diperbincangkan warga net (netizen) di jagat maya. Salah satunya, soal startup unicorn.

Pada debat capres tersebut, calon presiden (capres) nomor 01, Joko Widodo alias Jokowi, bertanya kepada kepada capres nomor 02, Prabowo Subianto, soal unicorn-unicorn di Indonesia. Setelah mendengar pertanyaan ini, Prabowo menjawab: "Yang bapak maksud unicorn? Unicorn? Maksunya apa itu yang online-online itu?"

Prabowo Subianto melontarkan pernyataan yang menyebut keberadaan startup unicorn bisa mempercepat keluarnya uang Indonesia ke luar negeri.

"Jadi kalau ada unicorn saya khawatir mempercepat membuat uang-uang kita lari ke luar negeri. Silakan anda ketawa tapi ini masalah bangsa. Menteri bapak sendiri mengatakan bahwa ada Rp 400 triliun uang Indonesia di luar negeri," ujarnya.

Prabowo mengaku tidak pesimis terhadap perkembangan teknologi termasuk perusahaan startup. Hanya, tuturnya, kalau tidak hati-hati maka ini bisa berdampak negatif terhadap Indonesia.

"Bukan saya pesimistis saya ingin menggugah kesadaran bahwa sistem sekarang ini memungkinkan uang kita mengalir ke luar negeri," ujarnya.

Unicorn adalah perusahaan rintisan (startup) bervaluasi lebih dari US$1 miliar atau setara Rp 14 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000). Meski bervaluasi besar, rapor startup unicorn masih merah atau rugi.

 Saat ini baru ada empat startup unicorn di Indonesia. Yakni, Go-Jek (ride-hailing), Traveloka (agen perjalanan online), Bukalapak, dan Tokopedia (e-commerce). Keempat startup ini banyak mendapatkan suntikan dana dari investor asing.

Keempat unicorn ini banyak disuntik oleh investor asing.

Startup Unicorn Kebanggaan Jokowi di Kuasai Asing, Bahaya?Foto: infografis/infografis investor di balik unicorn indonesia/Aristya Rahadian Krisabella

 

 Executive Director Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan kehadiran investor asing di startup unicorn di Indonesia karena investor dalam negeri masih sulit memberikan suntikan dana. Mereka membutuhkan banyak pertimbangan untuk mau masuk ke startup unicorn.

"Mau tak mau pilihannya [investor] asing karena asing tertarik dengan orang Indonesia yang bertransformasi ke digital, pasar kita juga besar," ujar Heru Sutadi kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/2/2019).

Meski suntikan asing bisa membesarkan startup unicorn, investor asing juga dikhawatirkan bisa mengambil dan menyalahgunakan data pengguna yang dikumpulkan startup unicorn. Data-data pengguna ini kemudian diolah dan dijadikan senjata untuk menggempur pasar Indonesia.

Bila tidak diantisipasi pengambilan dan penyalahgunaan data pengguna oleh investor asing, Indonesia bisa hanya menjadi pasar saja, jadi konsumen yang mengkonsumsi produk asing dan konsumen bisa disetir sesuai dengan kampanye dan propaganda yang dibuat perusahaan.

Heru Sutadi menambahkan data tersebut bisa saja diambil oleh orang-orang yang ditempatkan investor asing di manajemen startup unicorn. 

"Kita masih bermasalah dengan data dan cara memperlakukannya. Dalam tingkat internal, saya yakin data bisa diakses oleh semua pihak sehingga saya yakini bisa diekspor data ke tempat lain," jelas Heru Sutadi. 

 

Prabowo Sebut Unicorn Bisa Bikin Uang RI Kabur, Caranya?Foto: Aristya Rahadian Krisabella


Sumber dan infografis:cnbcindonesia.com

Keyword Unicorn Prabowo