press enter to search

Kamis, 25/04/2024 19:51 WIB

Festival ICF, Ajang PPI Inggris Promosikan Maritim dan Pariwisata Indonesia

Redaksi | Rabu, 13/03/2019 13:34 WIB
Festival ICF, Ajang PPI Inggris Promosikan Maritim dan Pariwisata Indonesia ICF 2019 di Inggris (ist)

MANCHESTER (aksi.id) - Melalui sebuah Festival bertajuk ‘Indonesian Cultural Festival (ICF) 2019 di Greater Manchester, Inggris, Perhimpuman Pelajar Indonesia (PPI), memperkenalkan sekaligus mempromosikan maritim dan pariwisata Indonesia.

Berbagai isu menarik seputar kemaritiman Indonesia menjadi target sosialisasi. Misalnya saja terkait skema pemisahan alur pelayaran atau Traffic Separation Scheme (TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok .

PPI bekerjasama dengan Kedutaan Besar Indonesia di Inggris Raya menggelar Festival dalam rangka peringatan 70 Year Of Diplomatic Relations Indonesia – United Kingdom.

Dalam kesempatan itu, sangat memberikan perhatian terhadap sektor Maritim dan pariwisata mengingat Indonesia merupakan salah satu Negara Kepulauan terbesar di dunia disamping sebagai negara maritim yang juga memiliki daya tarik pariwisata.

"PPI GM memiliki pengalaman dalam menjadi tuan rumah untuk acara Indonesian Cultural Night/Festival yang telah digelar secara sukses selama tujuh tahun terakhir. PPI GM bekerja sama dengan PPI Liverpool (PPI-GL), dan PPI Lancaster berkolaborasi menyelenggarakan The 6th Indonesian Cultural Festival 2019: A Hidden Archipelago," jelas Ketua ICF 2019, Nicolaus Hermadi di Manchester, Rabu (13/3/2019).

Sebagaimana diketahui bahwa Intenational Maritime Organisation (IMO) yang bermarkas di London Inggris dan delegasi Indonesia yang dikoordinasikan oleh Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan selaku maritime administration sangat berperan aktif menyuarakan pembangunan sektor maritim di Indonesia melalui forum-forum pertemuan yang dilaksanakan di markas besar IMO tersebut.

Mengangkat tema utama “A Hidden Archipelago” atau “Kepulauan yang Tersembunyi”, pihaknya berharap dapat menunjukkan identitas sebagai orang Indonesia yang penuh keanekaragaman budaya dan kekayaan alam sebagai negara maritim.

"Yang menjadi perhatian saat ini terkait dengan perlindungan lingkungan maritim yaitu penerapan pengurangan emisi karbon dari gas buang kapal, terkait dengan keselamatan pelayaran, skema pemisahan alur pelayara di Selat Lombok dan Selat Sunda," urainya.

Selain itu, ICF 2019 dilengkapi pameran budaya Indonesia dan berbagai aktivitas permainan sebagai bentuk interaksi antarbudaya yang ditujukan untuk meningkatkan persaudaraan antar pelajar Indonesia di Manchester dan mempromosikan kesadaran internasional agar dapat membantu mempromosikan pariwisata Indonesia.

Salah seorang mahasiswi Indonesia yang sedang belajar jurusan ekonomi di Manchester, Helena Bonor mengatakan bahwa sangat disayangkan ketika banyak orang di Inggris yang masih asing dengan “Indonesia”.

"Oleh sebab itu, acara tahun ini akan mengutamakan partisipasi masyarakat lokal dan internasional untuk meningkatkan kesadaran akan kekayaan budaya Indonesia dan juga sektor Maritim. Hal ini termasuk mengundang mereka untuk ikut bergabung menyalurkan minat dan bakat dalam segi seni tari dan musik tradisional," ujar Helena.

Dalam acara ini, lanjut Helena, PPI GM menampilkan pagelaran seni yang mempertunjukkan berbagai identitas masyarakat Indonesia dalam berbagai bentuk kesenian, seperti tarian tradisional dan permainan alat musik tradisional, yang akan ditampilkan oleh masyarakat lokal, internasional, dan Indonesia.

"Selain itu kami juga membuat pameran yang dibagi dalam beberapa stan, terdiri dari pariwisata beserta kesenian dan budaya.Kami pun juga melakukan penjualan berbagai macam kuliner Indonesia oleh masyarakat Indonesia," kata dia. (omy)

Keyword

Artikel Terkait :

-