SAH! Ketua Umum Partai PPP Romahurmuziy Jadi Tersangka & Pakai Rompi Tahanan
JAKARTA (aksi.id)– Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy (Romy) resmi menjadi tersangka kasus rasuah.
Hari ini, sekitar pukul 11.58 WIB, dia tampak keluar dari Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenakan rompi tahanan berwarna jingga/oranye.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Romy selanjutnya akan menjalani masa penahanan untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut. “Ditahan di Rumah Tahanan K4 KPK,” ujarnya, Sabtu (16/3/2019).
Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi dalam seleksi jabatan di Kementerian Agama.
Pengumuman penetapan tersangka tersebut disampaikan pimpinan KPK Laode M Syarif didampingi Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam jumpa pers di KPK, Sabtu (16/3/2019).
Menurut Laode, Romahurmuziy selaku anggota DPR diduga sebagai penerima suap dari HRS, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur, dan MFQ, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik.
Romy bersama empat orang lain ditangkap KPK di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/3/2019) pagi. Di antara empat orang itu terdapat Kepala Kanwil Jawa Timur, Haris Hasanuddin, dan; Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik, M Muafaq Wirahadi.
KPK juga menyita sejumlah uang dari lokasi operasi tangkap tangan (OTT) kemarin. Nilai uang itu sekitar seratusan juta rupiah. Febri mengungkapkan, uang tersebut terkait pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama (Kemenag). Lembaga antirasuah juga menemukan lebih dari sekali transaksi keuangan terkait pengisian jabatan tersebut.
“Tim KPK mengamankan lima orang setelah diduga terjadi transaksi yang kesekian kalinya. Jadi, kami duga ini bukan transaksi pertama,” ujar Febri.
TSUNAMI UNTUK PPP
Sementara iru, pengamat menilai enangkapan terhadap Romahurmuziy oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai akan berdampak terhadap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Pemilu 2019. Kasus yang menjerat ketua umumnya bisa menghambat PPP lolos ke parlemen.
Founder dan CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali mengatakan, penangkapan Romahurmuziy ibarat gelombang tsunami bagi PPP menjelang Pemilu 2019. Apalagi, pemungutan suara sebentar lagi dilaksanakan.
"PPP sedang berjuang untuk lolos ke Senayan dengan memperoleh parliamentary threshold lebih dari 4,0 persen. Adanya, kasus penangkapan terhadap ketua umum, semakin sulit bagi PPP untuk mewujudkan PT 4,0 persen," ujar Hasanudin, Jakarta, Jumat (15/3/2019).
Selain itu, penangkapan pimpinan PPP yang biasa disapa Romy itu akan berdampak terhadap pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma`ruf Amin. Namun, dampaknya tidak sebesar terhadap nasib PPP. "Pemilih PPP dari basis tradisional sampai saat ini masih terbelah," ucapnya.
Menurutnya, PPP semakin terpuruk jika pemberitaan kasus Romy terus bergulir dan viral di media sosial (medsos). "Maka berdampak besar bagi citra partai dan posisi PPP," katanya.
Romy dan empat orang lainnya ditangkap KPK di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (15/3/2019). Penangkapan dilakukan setelah terjadi transaksi uang yang melibatkan penyelenggara negara.
Ada fakta menarik seputar penangkapan Ketua Umum PPP, M Romahurmuziy alias Romi. Seorang petugas Linmas Surabaya melihat sempat terjadi pengejaran di depan Hotel Bumi, Surabaya.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08:00 WIB. Petugas penjaga Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) itu melihat seseorang berlari dari pintu keluar Hotel Bumi Surabaya. Orang tersebut dikejar lima orang yang memakai kemeja.
Petugas Linmas tersebut berada di seberang jalan di Jalan Basuki Rahmat. Dia mendengar sempat terjadi keributan. Dia langsung bergegas untuk menghampiri keributan tersebut, dia akhirnya naik lift untuk menyeberangi JPO. Namun, saat dia masih berada di JPO, keributan itu telah usai.
"Saya pikir ada orang bertengkar, ternyata ada yang tertangkap. Waktu saya samperin, saya lihat dari atas lift, eh sudah selesai. Kabarnya sih KPK, tapi ndak pakai seragam, cuma pakai kemeja," ujarnya seperti dikutip dari Detikcom.
Petugas yang diduga dari KPK, katanya, membawa selembar kertas. Setelah penangkapan, para petugas kembali ke dalam hotel.
Direktur Sales dan Marketing Hotel Bumi Surabaya Endah Retnowati membenarkan bahwa Ketum PPP Romahurmuziy memang menginap di Hotel Bumi. Namun pihaknya sama sekali tidak mengetahui soal penangkapan yang dilakukan KPK. (jasminesumber detik.com dan kompas.com)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Arus Balik Kendaraan Masih Normal, Korlantas Tunda Rekayasa One Way
- Jasa Raharja, Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Gelar Evaluasi Mudik dan Persiapan Mudik Balik 2024
- Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung, Jasa Raharja Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Gelar Tinjauan ke Pelabuhan Panjang dan Bakauheni
- Tembus 31 Ribu Lebih Pengguna KRL Jabodetabek Turun Di Stasiun Bogor, KAI Commuter Imbau Selalu Awasi Anak dan Barang Bawaan
- Jasa Raharja Serahkan Santunan Korban Kecelakaan di KM 370 A Tol Batang-Semarang
- Normalisasi Terus Dilakukan, Jalur Rel Sudah Bisa Dilalui Dua Arah
- Masih Terus Meningkat, Lebaran Hari Keempat Pengguna Commuter Line di Wilayah 6 Yogyakarta Tembus 300 Ribu Lebih
- Begini Situasi Hari Pertama Arus Balik Lebaran 2024
- Kakorlantas Polri Patroli Bersama Tim Urai Tinjau Puncak Arus Balik Lebaran
- Dirut Jasa Raharja Gelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Arus Balik Lebaran bersama Menko PMK, Menhub, dan Kapolri, Panglima TNI, dan Kakorlantas Polri di GT Cikatama