Lantas mengapa kita masih bisa terjaga karena tumpahan air liur saat tidur !?

Ditinjau dari sudut pandang kedokteran Tiongkok, air liur merepresentatifkan organ limpa. Air liur menjadi diluar kendali ketika seseorang kehilangan energi vital dan darah, yang berimbas pada melemahnya fungsi limpa dan jantung, sehingga akan terbangun di tengah malam karena rasa dingin yang berhembus di wajahnya, dan begitu disentuh ternyata penuh dengan air liur.

Seiring dengan lemahnya (organ) limpa juga akan disertai dengan gejala lain, misalnya wajah kuning pucat, risau, lesu tidak bersemangat dan sejenisnya. Selain itu, orang-orang seperti ini juga kerap mengalami gejala sesak napas dan tidak nafsu makan.

Hal ini dikarenakan limpa merupakan sebuah organ yang bertanggungjawab mengubah makanan yang kita serap itu menjadi nutrisi, namun jika fungsinya melemah, maka segenap tubuh kita tidak akan mendapatkan pasokan nutrisi.

Oleh karena itu, sebaiknya jangan anggap remeh ngiler saat tidur, karena bahayanya cukup besar ! Selain karena faktor tersebut di atas, posisi tidur yang tidak baik atau kelainan bentuk gigi, dan kebersihan rongga mulut yang tidak sempurna juga dapat menyebabkan seseorang ngiler saat tidur.

Beikut beberapa faktor utama yang menyebabkan orang dewasa ngiler saat tidur :

1. Pertanda stroke

Saat tidur tiba-tiba ngiler, sudut mulut miring atau sakit kepala saat siuman, jika memang demikian gejalanya, sebaiknya hati-hati karena besar kemungkinan ini adalah gejala stroke.

2. Aterosklerosis (penyempitan dan pengerasan pembuluh darah)

Akan menyebabkan hipoksia serebral (otak kekurangan oksigen), sehingga menyebabkan otot-otot wajah kehilangan elastisitasnya.

3. Penggunaan otak (berpikir) yang berlebihan

Berlebihan dalam menguras otak (berpikir) dapat menyebabkan otak kerap mengirim sinyal yang salah, imbasnya air liur pun menetes memenuhi setengah wajah kita yang sedang tidur.

4. Peradangan saraf wajah

Saat orang flu , akan terjadi gejala sudut mulut miring, mata tidak tetutup rapat.

5. Radang mulut

Ketika terkena gejala radang mulut, air liur kita juga akan bertambah, sehingga memicu terejadinya ngiler saat tidur. Radang mulut akan mendorong sekresi air liur, menyebabkan rasa sakit pada mulut dan menyebabkan keluarnya air liur. Pada umumnya, gejala mengeluarkan air liur ini akan hilang dengan sendirinya setelah pengobatan peradangan.

Jadi, jangan anggap ngiler saat tidur itu adalah masalah sepele, gejalanya bisa saja kecil tak berarti tapi juga bisa besar (berisiko), karena erat hubungannya dengan kesehatan kita ! Mudah-mudahan wajah ini tidak lagi terasa dingin karena air liur saat terjaga! 

(ny/Sumber Erabaru.net)