Fortugas Tak Pernah Buat Aplikasi Algoritma Untuk Quick Count Pemilu/ Pilpres 2019
JAKARTA (Aksi.id) - Fortuga atau Forum Alumni 73 ITB tidak pernah buat algoritma IT untuk Quick Count atau Real Count. Kami serahkan dan percaya hitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Demikian klarifikasi dan penyataan salah satu anggota Fortuga dan juga mantan Menhub Jusman Sjafei Djamal melalui akun pribadinya. Jusman menyampaikan statement itu karena ada oknum tertentu yang mengklaim Fortuga menciptakan aplikasi penghitungan suara dalam proses Pilpres/ Pemilu yang kini tengah menghangat.
Lebih lanjut, putra Aceh dan anggota Fortuga itu menyampaikan: "Saya sebagai salah seorang Alumni ITB tahun masuk 73 ingin mengklarifikasi klaim yang menyatakan bahwa Fortuga atau Forum Alumni ITB angkatan 73, telah membuat software aplikasi untuk hitung cepat atau real count. Hemat saya itu tidak benar klaimnya."
Lebuh lanjut dia menyampaikan, mungkin saja ada ahli software yang kebetulan Alumni ITB 73 yang memiliki kepakaran dalam merancang Bangun perangkat lunak untuk kepentingan pemilu, sebagai pilihan profesi nya. Di Fortuga ada tradisi untuk selalu saling hormat menghormati lika ada teman memiliki karya Cipta.
Sebab kami berpendapat kumpulan Alumni ITB, IPB ITS UI Gajah Mada dan Universitas lainnya Adalah " a factory of ideas", a National Think Tank, Manusia bersumber daya iptek Yang mampu lahirkan pelbagai jenis Ide yang boleh jadi merupakan awal kemajuan dan inovasi.
Akan tetapi Fortuga yang beranggotakan kurang lebih 1000 Alumni sebagai institusi forum dialog sesama alumni itb dengan masyarakatnya, harus mengakui kami tidak pernah membentuk teamwork untuk melakukan proses rancang bangun tersebut, sebagai hasil karya Fortuga.
Sepanjang pengetahuan saya sebagai salah satu anggota Dewan Pembina Fortuga, kami tidak pernah membuat kegiatan bersama di Rumah Persahabatan Fortuga untuk secara teamwork atas nama Fortuga merancang Bangun sebuah algoritma IT untuk Quick Count dan Real Count.
Fortuga tidak pernah membuat software aplikasi untuk pemilu. Sebab kami tidak memliki otoritas akademis untuk memproduksi karya Cipta semacam itu. Juga Fortuga menyadari bahwa kami tidak memiliki otoritas untuk menilai hasil hitungan KPU. Pemilu di Republik Indonesia telah memiliki mekanisme dan tatacara baku sesuai Undang Undang.
Dan Fortuga menghormati semua hasil perhitungan dan keputusan KPU. Fortuga sepenuhnya percaya dan menjunjung tinggi semua hasil keputusan perhitungan suara yang dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum. Dan, kami pasti memiliki kesabaran untuk menunggu hasil final perhitungan itu sesuai jadwal yang ditetapkan KPU, bulan Mei 2019.(helmi)
Artikel Terkait :
-Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Arus Balik Kendaraan Masih Normal, Korlantas Tunda Rekayasa One Way
- Jasa Raharja, Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Gelar Evaluasi Mudik dan Persiapan Mudik Balik 2024
- Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung, Jasa Raharja Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Gelar Tinjauan ke Pelabuhan Panjang dan Bakauheni
- Tembus 31 Ribu Lebih Pengguna KRL Jabodetabek Turun Di Stasiun Bogor, KAI Commuter Imbau Selalu Awasi Anak dan Barang Bawaan
- Jasa Raharja Serahkan Santunan Korban Kecelakaan di KM 370 A Tol Batang-Semarang
- Normalisasi Terus Dilakukan, Jalur Rel Sudah Bisa Dilalui Dua Arah
- Masih Terus Meningkat, Lebaran Hari Keempat Pengguna Commuter Line di Wilayah 6 Yogyakarta Tembus 300 Ribu Lebih
- Begini Situasi Hari Pertama Arus Balik Lebaran 2024
- Kakorlantas Polri Patroli Bersama Tim Urai Tinjau Puncak Arus Balik Lebaran
- Turut Serta Lepas Arus Balik One Way, Rivan A. Purwantono Imbau Pemudik Kooperatif Ikuti Arahan Petugas