Ciaat...! Anak Pangandaran Ini Sudah Usir 10.000 Kapal Asing Perampok Ikan & Tenggelamkan 516 Kapal

JAKARTA (Aksi.id) – Memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti mengusir 10.000 kapal asing yang melakukan illegal fishing dan menenggelamkan 516 kapal.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengatakan, perginya 10.000 kapal asing yang biasa mencuri ikan di perairan Indonesia ini membuat nelayan dalam negeri lebih sejahtera. Karena, nelayan bisa lebih leluasa mencari ikan tanpa harus bersaing dengan kapal asing.
“Jadi hilangnya 10.000 kapal asing justru malah menaikan pendapatan kita semua,” ungkap pejabat kelahiran Pangandaran, Jawa Barat, itu, Kamis (4/7/2019).
Susi pun membandingkan kondisi kelautan dan perikanan di Indonesia sebelum dan sesudah kapal asing lari dari Indonesia. Pada saat sebelum kapal asing diusir dari perairan Indonesia, kondisi kesejahteraan nelayan menurun dan ini berdampak juga pada perekonomian negara.
Menurut Susi, wajar saja jika nelayan kalah dari kapal asing, sebab kapal yang dimiliki asing ini lebih. besar. Dan alat tangkapnya juga jauh lebih besar.
“Kapalnya luar biasa besar yang akhirnya menghabiskan sumber daya laut kita,” ucapnya
Atas dasar itu, Susi membantah jika kebijakannya yang menenggelamkan kapal asing pencuri ikan di Indonesia tidak memiliki dampak terhadap kesejahteraan nelayan. Karena buktinya sudah sangat terlihat.
“Jadi tidak ada yang bilang penertiban ilegal fisihing membuat mundur atau stagnan dari ekonomi perikanan. Tidak, malah justru luar biasa lebih baik,” ucapnya.
516 Kapal ditenggelamkan
Selama Menteri Susi, KKP mencatat sebanyak 516 kapal pencuri ikan telah ditenggelamkan. Jumlah tersebut tercatat sejak Susi Pudjiastuti menjabat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan hingga saat ini.
Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP Agus Suherman mengatakan, dari jumlah tersebut, mayoritas berasal dari Vietnam sebanyak 294 kapal, disusul Filipina 92 kapal, Malaysia 76 kapal, Indonesia 26 kapal, Thailand 23 kapal, Papua Nugini 2 kapal, China 2 kapal, Nigeria 1 kapal dan Belize 1 kapal.
“516 kapal sudah dimusnahkan. Ada dari Vietnam, Thailand dan lain-lain,” ujarnya.
Sedangkan untuk semester I 2019 saja, KKP bersama pihak terkait telah berhasil menangkap sebanyak 67 kapal yang melakukan kegiatan penangkapan ilegal di perairan Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 32 kapal berbendera Indonesia, 25 kapal berbendera Vietnam, 17 kapal berbendera Malaysia dan 3 kapal berbendera Filipina.
”Keberhasilan dalam penangkapan ini tidak lepas dari adanya sistem pengawasn yang terintegrasi, dan sistem pemantauan kapal berbasis satelit,” jelas dia.
Untuk kapal pencuri ikan yang ditenggelamkan, pada semester I 2019 sebanyak 28 kapal. Dari jumlah tersebut, terbanyak berasal dari Vietnam sejumlah 23 kapal, Malaysia sebanyak 3 kapal, Filipina 1 kapal dan Indonesia sebanyak 1 kapal.
“Kapal yang ditenggelamkan ini sudah memiliki kekuatan hukum yang inkrah. Ini dilakukan di wilayah Kalimantan Barat, Natuna, Belawan, Sulawesi Utara,” tandas Agus.
(awe/sumber: okezone.com dan liputan6.com/adinda)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Jadikan Pekerja Tangguh, KAI Services Gelar Seminar Kesehatan Mental
- Rayakan Masa Liburan Sekolah Bersama Kids Fun Menu Persembahan Kuliner Kereta
- Atasi ODOL, Pemerintah Tekankan Solusi Bersama Demi Keselamatan di Jalan
- Polsek Bantargebang Tunjukkan Aksi Bela Diri Terbaik Dalam kejuaraan Kapolres Metro Bekasi Kota Cup
- Robot Humanoid hingga Robot Dog, Polri Tampilkan Inovasi Teknologi Jelang Hari Bhayangkara
- Anak Aniaya Ibu Kandung Gegara Gagal Pinjam Motor, Terancam 5 Tahun Penjara
- Insiden KRL dan Truk di Tangerang: KAI Imbau Masyarakat Lebih Tertib di Perlintasan Sebidang
- KAI Commuter dan DJKA Operasikan Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang
- Mulai 1 Juli 2025, CommuterLine Basoetta hanya 39 Menit ke Bandara Soekarno-Hatta, Tambah 70 Perjalanan Per Hari
- AstraPay Dorong Inklusi Keuangan dan Peran Generasi Muda dalam Pemulihan Ekonomi Digital
