Jalur Kereta Layang Medan Tak Kunjung Beroperasi
MEDAN (Aksi.id) – Proyek pembangunan jalur kereta layang sepanjang 10,8 km dari stasiun Medan-Mandala hingga kini belum beroperasi. Target pembangunan seharusnya selesai pada akhir tahun 2018 lalu.
Molornya pembangunan ini mengundang komentar dari masyarakat karena dengan masih eksisnya rel kereta api dibawah kemacetan tidak dapat dibendung. Masyarakat mengharapkan agar jalur kereta api layang (railway) itu cepat selesai agar kemacetan berkurang.
“Lama kali siapnya, macam tak bergerak pembangunan ini, gitu-gitu aja, maunya cepatla siap kan bisa atasi kemacetan,” kata Rahmad warga Medan Timur.
Menanggapi ini, Iskandar, Kepala seksi lalu lintas, sarana dan keselamatan Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Wilayah Sumatera Bagian Utara mengatakan
Pembangunan jalur kereta api layang saat ini progresnya sudah hampir selesai .Untuk jalurnya dari stasiun Medan itu sudah rampung 99 persen lebih.
“Itu kemarin kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) karena untuk jalan layang itu masih diuji oleh Komisi Keselamatan Jembatan Terowongan dan Jalan (KKJTJ). Karena kontruksi kita itu termasuk jembatan sehingga diuji oleh KKJTJ dan sudah diuji pada 21-26 mei kemarin,” jelasnya Iskandar.
Dikatakan adapaun hasil uji oleh KKJTJ itu secara garis besar layak dan bagus, hanya saja secara pleno baru tanggal 2 Agustus 2019.
“Untuk jalur dan stasiun jika sudah selesai kita tinggal menunggu hasil pleno dari tim KKJTJ mengeluarkan sertifikat nya. Dan setelah itu kita sudah bisa operasikan,” ujarnya.
Ia menegaskan target pengoperasian jalur kereta api layang itu yaitu sebelum tanggal 17 Agustus 2019. Direncanakan diresmikan oleh Metri atau dirjen atau diresmikan secara sederhana saja.
” Kita tinggal menunggu perintah dari Direktur jendral perkeretaapian, Zulfikri,” ucapnya.
Ia berharap jika jembatan sudah dioperasikan pihaknya akan memodernisasi stasiun Medan. Jadi stasiun Medan tidak lagi dibawah tetapi akan dibuat seperti stasiun Gambir yakni letaknya berada diatas.
“Diharapkan nantinya dapat mengurangi kemacetan di HM Yamin, MT. Hariono. Jadi jika railway sudah beroperasi maka kereta api akan beroperasi di atas. Sedangkan dibawah akan tetap beroperasi untuk sementara digunakan KA barang. Ke Binjai karena belum nyambung maka masih dibawah,” ucapnya. (dan/edisimedan.com/Foto: edisimedan.com/adinda)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Arus Balik Kendaraan Masih Normal, Korlantas Tunda Rekayasa One Way
- Jasa Raharja, Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Gelar Evaluasi Mudik dan Persiapan Mudik Balik 2024
- Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung, Jasa Raharja Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Gelar Tinjauan ke Pelabuhan Panjang dan Bakauheni
- Tembus 31 Ribu Lebih Pengguna KRL Jabodetabek Turun Di Stasiun Bogor, KAI Commuter Imbau Selalu Awasi Anak dan Barang Bawaan
- Jasa Raharja Serahkan Santunan Korban Kecelakaan di KM 370 A Tol Batang-Semarang
- Normalisasi Terus Dilakukan, Jalur Rel Sudah Bisa Dilalui Dua Arah
- Masih Terus Meningkat, Lebaran Hari Keempat Pengguna Commuter Line di Wilayah 6 Yogyakarta Tembus 300 Ribu Lebih
- Begini Situasi Hari Pertama Arus Balik Lebaran 2024
- Kakorlantas Polri Patroli Bersama Tim Urai Tinjau Puncak Arus Balik Lebaran
- Dirut Jasa Raharja Gelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Arus Balik Lebaran bersama Menko PMK, Menhub, dan Kapolri, Panglima TNI, dan Kakorlantas Polri di GT Cikatama