Musim Kemarau, Bulog Pastikan Stok Beras Aman

JAKARTA - Perum Bulog memastikan pasokan beras dalam kondisi yang aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ketika terjadi kekeringan, akibat musim kemarau berkepanjangan yang tengah terjadi.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan, cadangan beras di gudang Bulog dalam kondisi cukup. Data Bulog menunjukkan pasokan beras saat ini sebesar 2,4 juta ton, terdiri dari cadangan beras pemerintah sebanyak 2,2 juta ton dan 143 beras komersil.
"Kalau bidang kami yah sudah siap (antisipasi kekeringan), sekarang beras sudah melebihi, itu sudah aman," ungkap dia ditemui di Gedung Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (10/7/2019).
Baca Juga: Tugas Kementan Jamin Stok Pangan saat Kemarau, Bukan Kendalikan Harga
Dia menyatakan, dalam mengantisipasi dampak kekeringan, maka cadangan beras pemerintah sebanyak 1,5 juta ton yang memang untuk program kebencanaan seperti kemarau dan juga stabilisasi harga melalui operasi pasar siap digelontorkan.
"Untuk sampai Desember sudah aman, prediksi ke depan masih punya. Kalau 1,5 juta ton berarti aman, jangan sampai khawatir. Pasokan musim kemarau cukup," kata dia.
Baca Juga: Inflasi akibat Kemarau Panjang Masuk `Radar` Pemerintah
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menambahkan, pasokan beras memang memadai jadi bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Justru, perhatian lebih yang perlu diberikan pada pasokan komoditas pangan lainnya.
"Beras sejauh ini kalau cadangan di Bulog masih relatif aman. Justru harusnya komoditas selain beras (yang perlu jadi perhatian)," katanya dalam kesempatan yang sama.
Untuk diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan adanya potensi kekeringan meteorologis yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Wilayah itu memasuki status awas yang telah mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) lebih dari 61 hari dan prakiraan curah hujan rendah kurang 20 mm dalam 10 hari mendatang dengan peluang lebih dari 70%.
Wilayah itu di antaranya, Jawa Barat yaitu Bekasi, Karawang dan Indramayu, lalu Jawa Tengah terdiri dari Karanganyar, Klaten, Magelang, Purworejo, Rembang, Semarang, Semarang, dan Wonogiri, dan sebagian besar Jawa Timur.
Kemudian di DI Yogyakarta terdiri Bantul, Gunung Kidul, Kulonprogo, dan Sleman. Lalu Bali di Buleleng, Nusa Tenggara Timur (NTT) terdiri dari Sikka, Lembata, Sumba Timur, Rote Ndao, Kota Kupang, dan Belu. Serta Nusa Tenggara Barat (NTB) terdiri dari Bima, Kota Bima, Lombok Timur, Sumbawa, dan Sumbawa Timur.(lia/sumber:okezone)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Dukung Integrasi Pembayaran, KMT Kini Dapat Digunakan untuk Angkutan Perkotaan di Depok dan Cikarang
- AirNav Indonesia dan BSSN Perkuat Keamanan Sistem Navigasi Udara Lewat Kolaborasi Strategis
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Gelar Patroli Malam Perintis Presisi, Sasar Kenakalan Remaja, Narkoba, Miras hingga Premanisme
- KAI Services Berbagi Kebahagiaan dengan para Pekerja di HUT ke 22 Tahun
- Hijaukan Pesisir Timur Jawa, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove
- Wujudkan Pertumbuhan Inklusif, KAI Logistik Dorong Ekonomi Kerakyatan dalam Ekosistem Logistik
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Amankan Kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke Pulau Kelapa, Tanam Mangrove hingga Serahkan Bibit Ikan
- Pembinaan Rohani Dan Mental, Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- KAI Services Bahas Kolaborasi Strategis Penguatan Layanan dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta
- Polda Metro Jaya evakuasi 254 Warga Kebon Pala yang mengalami musibah Banjir
