Restaurant Famtrip Bikin Chef Internasional Tersihir Makanan Lokal Bali

DENPASAR (aksi.id) - Para chef internasional yang mengikuti Restaurant Famtrip Wonderful Indonesia, dibuat tersihir dengan makanan lokal Bali. Hal itu terjadi saat para chef mengikuti East Bali Local Food Producer Immersion. Kegiatan ini dilakukan Kemenpar Deputi Pengembangan Pemasaran 2 bersama Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja, Jumat (12/7).
Menurut Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata Vita Datau, dalam kegiatan ini para Chef diajak ke berbagai desa di Klungkung, Bali. Mereka melihat, mempelajari dan merasakan langsung proses pembuatan produk Bali. Seperti gula Bali, garam, arak, kerupuk hingga dodol khas Bali.
“Semua proses pembuatan produk lokal yang disajikan, dilakukan dalam skala rumahan. Dan dengan cara tradisional dan bebas bahan pengawet. Para Chef langsung turun ke kebun warga. Mereka mengambil kelapa dan memetik buah kakao, memasak gula Bali sampai mengolah arak di dapur masyarakat. Peserta juga merasakan cara bertani garam dengan warga lokal,” paparnya, Senin (15/7).
Namun, yang terpenting para chef menjadi sangat paham bagaimana cara produk makanan lokal dari Bali.
Vita menambahkan kegiatan yang dipandu oleh Good Indonesian Food ini adalah cara yang bisa menaikan percaya diri para peserta FamTrip Kemenpar. Karena selesai program ini, mereka akan mempromosikan Indonesia melalui kuliner di negara asal mereka.
Salah seorang peserta, Peter Llyod, Executive Chef dan Owner dari Sticky Mango London, mengatakan kegiatan ini sangat menginspirasi dan memberikan saya pengalaman luar biasa.
“Semua informasi yang kita terima pada kegiatan ini, membuat kita bisa menciptakan sebuah narasi menarik di menu. Dan akan dikembangkan setelah perjanalan ini,” paparnya.
Ia dan para chef lainnya sangat yakin bisa menciptakan dan mempromosikan menu yang menarik saat kembali ke negara asalnya.
“Dengan dorongan publikasi dari media lokal di Inggris, Indonesia akan mampu mengubah peta kuliner khas Asia Tenggara di Inggris. dan menjadi pemimpin pasar dalam segmen masakan Asia Tenggara. Sudah saatnya Indonesia menjadi destinasi tujuan wisata gastronomi pilihan masyarakat Inggris. Karena, Indonesia sangat eksotis dan mempesona,” paparnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan apresiasi untuk kegiatan ini. Menurutnya, konsumen di Inggris semakin kritis.
“Ketika mereka menikmati hidangan dari sebuah restoran, mereka ingin tahu asal usul bahan makanan yang mereka konsumsi. Ini akan menjadi nilai lebih, karena kuliner Indonesia diangkat menjadi atraksi yg menawarkan pengalaman cita rasa,” papar mantan Dirut PT Telkom itu.
Kritisnya konsumen, menyebabkan para chef dan restauranteur di Inggris Raya sangat berhati-hati dalam memilih bahan bumbu. Termasuk makanan yang akan mereka sajikan.(Alma)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Dukung Integrasi Pembayaran, KMT Kini Dapat Digunakan untuk Angkutan Perkotaan di Depok dan Cikarang
- AirNav Indonesia dan BSSN Perkuat Keamanan Sistem Navigasi Udara Lewat Kolaborasi Strategis
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Gelar Patroli Malam Perintis Presisi, Sasar Kenakalan Remaja, Narkoba, Miras hingga Premanisme
- KAI Services Berbagi Kebahagiaan dengan para Pekerja di HUT ke 22 Tahun
- Hijaukan Pesisir Timur Jawa, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove
- Wujudkan Pertumbuhan Inklusif, KAI Logistik Dorong Ekonomi Kerakyatan dalam Ekosistem Logistik
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Amankan Kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke Pulau Kelapa, Tanam Mangrove hingga Serahkan Bibit Ikan
- Pembinaan Rohani Dan Mental, Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- KAI Services Bahas Kolaborasi Strategis Penguatan Layanan dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta
- Polda Metro Jaya evakuasi 254 Warga Kebon Pala yang mengalami musibah Banjir
