press enter to search

Jum'at, 29/03/2024 00:59 WIB

Mana yang Lebih Baik Daging Sapi atau Kambing?

Redaksi | Sabtu, 10/08/2019 19:23 WIB
Mana yang Lebih Baik Daging Sapi atau Kambing? Daging Sapi (Foto.Ilustrasi)

JAKARTA (aksi.id) - Momen Idul Adha biasanya diwarnai dengan penyembelihan daging kurban, terutama daging sapii dan daging kambing.

Dua jenis daging tersebut termasuk dalam kelompok daging merah yang sangat populer dan memiliki nilai gizi yang baik.

Daging merah kaya akan mineral seperti seng dan fosfor, vitamin B (niasin, vitamin B12, tiamin, dan riboflavin), dan merupakan sumber protein yang baik dengan sejumlah besar zat besi dan kreatin.

Lantas, antara daging sapi dan daging kambing, manakah yang lebih baik?

Melansir laman Foods For Better Health, kandungan nutrisi daging kambing dan sapi cukup mirip, sedangkan kandungan lemaknya bervariasi.

Jika membandingkan jumlah kalorinya, sudah terlihat jelas kalori daging kambing lebih tinggi daripada daging sapi.

Nutrisi

Daging merah, seperti kambing dan sapi, adalah sumber mineral dan vitamin esensial yang baik.

Satu porsi standar 100 gram daging kambing mengandung 40 persen seng, 49 persen selenium, 27 persen fosfor, 25 persen zat besi, 13 persen tembaga, 7 persen kalium, 6 persen magnesium, dan 4 persen natrium.

Sementara itu, satu porsi standar 100 gram daging sapi mengandung 58 persen seng, 39 persen selenium, 34 persen zat besi, 29 persen fosfor, 10 persen tembaga, 7 persen kalium, e 6 persen magnesium, dan 5 persen sodium.

Daging sapi juga mengandung vitamin B, 35 persen niasin, 14 persen riboflavin, 4 persen tiamin, 107 persen vitamin B12, dan 2 persen folat.

Namun, baik daging sapi dan kambing sama-sama mengandung mineral penting seperti mangan dan kalsium. Nilai gizi daging kambing dan sapi terlihat seimbang tetapi daging kambing memiliki protein berkualitas lebih baik.

Kualitas

Semua jenis daging merah organik atau yang diberi makan rumput baik untuk kesehatan. Daging kambing tentu memiliki kualitas yang lebih baik karena permintaan daging sapi yang tinggi membuat produksi daging sapi telah mengalami industrialiasasi.

Hewan yang diberi makan rumput menghasilkan potongan daging berkualitas lebih baik. Sebagian besar kambing diberi makan rumput, sedangkan daging sapi olahan diperoleh dari sapi yang diberi makan biji-bijian.

Hewan tidak dapat sepenuhnya mencerna biji-bijian utuh, dan akibatnya, tubuh manusia tidak dapat mencerna daging seperti itu. Daging kambing mudah dicerna karena adanya ruminansia dalam daging.

Selain itu, daging kambing mengandung lemak yang lebih sedikit daripada daging sapi

Karena kambing diberi makan rumput, daging kambing mengandung banyak lemak omega-3 yang bagus untuk kesehatan jantung.

Kandungan lemak pada daging kambing terdiri dari lemak trans ruminansia, yang bermanfaat bagi kesehatan jantung, tidak seperti lemak trans yang ditemukan dalam minyak terhidrogenasi.

Batas Aman Konsumsi

Meski daging kambing dinilai lebih baik daripada daging sapi, bukan berarti kita boleh mengonsumsinya dengan sembarangan. Terlalu banyak mengonsumsi daging kambing bisa berakibat buruk bagi kesehatan.

Kita juga harus memastikan cara pengolahan daging. Hindari memasak daging dengan cara digoreng karena hanya akan menambah kalori ke makanan. Jadi, sebaiknya kita memasak daging dengan cara dipanggang, dibuat sup, ataupun ditumis.

Ketika daging digoreng, maka minyak yang terserap ke dalam makanan sebanyak lima hingga delapan sendok teh (tergantung dengan ukuran daging) yang bisa membuat kalori bertambah sebanyak 250-400 kalori. 

(ny/Sumber: Kompas.com)