press enter to search

Sabtu, 12/07/2025 12:59 WIB

Sisihkan Uang Selama 5 Tahun, Pemulung di Mataram Ini Ikut Berkurban Sapi

Redaksi | Minggu, 11/08/2019 12:27 WIB
Sisihkan Uang Selama 5 Tahun, Pemulung di Mataram Ini Ikut Berkurban Sapi

Tak tanggung-tanggung, Inaq berencana berkurban hewan sapi dari uang sebanyak Rp 10 juta yang dikumpulkannya selama lima tahun dari hasil memulung

Sosok Inaq Sahnun sebenarnya tak asing di mata warga yang bermukim di kawasan Cakranegara Kota Mataram. Inaq yang kesehariannya mengumpulkan botol bekas dan sampah plastik menyisihkan pendapatannya dari menjual hasil memulungnya.

“Dalam seminggu saya bisa menjual botol bekas dan sampah plastik Rp 10 ribu, kadang Rp 20 ribu bahkan hingga Rp 50 ribu,” katanya, Jumat (9/8/2019).

Inaq Sahnun menjual botol bekas yang didapatkannya itu kepada pengepul bernama Sainah, dengan harga satu karung Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu.

Menurut dia, uang senilai Rp 10 juta itu dikumpulkannya sejak lima tahun yang lalu dan dihajatkan untuk berkurban. Selama ini, Inaq Sahnun hidup sendiri, sementara dua saudaranya sudah meninggal dunia.

“Saya tidur dan makan di warung ini (warung makan pintu keluar Mataram Mal), menggunakan tikar yang diberikan oleh pemilik warung sekaligus menjaga warung ini,” ujarnya.

Setiap hari, dia berkeliling di kawasan Cakranegara mencari dan memungut botol plastik bekas. Terkadang, ada pemilik warung atau warga yang sengaja mengumpulkan botol plastik untuk diberikan kepadanya.

“Saya keluar mencari botol plastik di jalanan dari pagi, kalau siang penuh dua kantong plastik saya taruh dan kumpulkan dulu di warung kemudian keliling lagi,” katanya.

Seorang karyawan di Jalan Bangau Cakranegara, Azma mengaku kerap melihat Inaq Sahnun melintas di depan kantornya tiap pagi sambil membawa karung yang ukurannya lebih besar dari badannya sebagai wadah barang yang dipungutnya. Kadang, dia dipanggil oleh karyawan untuk diberikan botol bekas dan uang senilai Rp10 ribu.

“Saya tidak menyangka, dengan hasil mengumpulkan botol bekas Inaq Sahnun mampu membeli sapi untuk berkurban. Saya sangat salut dan ini patut dicontoh,” katanya.

Sementara pedagang warung setempat, Rehan mengatakan, Inaq Sahnun sudah kurang lebih satu tahun tidur di warungnya. Sebelumnya, Inaq tidur di Kuburan Karang Jangkong.

"Tapi karena di sana banyak ular dan anjing makanya kita tawarkan untuk tidur di warung kalau malam, " ujarnya. 

 (ny/Sumber: Islampos.com)
 
Keyword Pemulung Kurban