Kota Sorong Memanas, Polisi Tembakan Gas Air Mata

SORONG (Aksi.id) - Situasi di Sorong, Papua Barat kembali memanas di tengah aksi protes terkait insiden yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur. Polisi sempat menembakan gas air mata untuk mengurai massa.
Situasi memanas lagi sesaat ketika Wali Kota Sorong Lambert Jitmau menemui massa yang berkumpul di depan kantornya, Selasa (20/8) siang.
Saat itu, Wali Kota Sorong Lambert Jitmau akan menyampaikan orasi. Namun, massa tiba-tiba bubar meninggalkan halaman kantor Wali Kota Sorong.
Namun, tiba-tiba tanpa alasan jelas, ada sebagian massa yang melempari ke arah kantor wali kota.
"Polisi, pasukan brimob, langsugn mengamankan wali kota untuk dievakuasi," ujar Jersy.
Selain itu, untuk membubarkan massa, polisi terpantau sempat melontarkan gas air mata. Itu, terpantau terjadi sekitar pukul 14.30 WIT.
Sebagian dari massa tersebut kemudian ada yang berpencar ke lokasi masing-masing, termasuk di kawasan Aspen yang menjadi titik kumpul sebelum ke kantor Wali Kota pada pagi tadi.
"Polisi masih terus mengurai massa, sementara di beberapa lokasi, di jalan-jalan kampung, warga memblokade mencegah keributan masuk ke wilayah rumah mereka," kata Jersy.
Kapolres Sorong AKBP Mario Christy P Siregar mengatakan massa sempat melempari Wali Kota dengan botol dan batu saat memberikan arahan.
"Kita langsung evakuasi," katanya.
Polisi, kata Mario, kemudian menghalau massa dengan gas air mata.
"Kita menyekat supaya mereka tidak ke mana-mana itu saja kita sudah imbau mereka untuk bisa membubarkan diri," katanya.
Sebelumnya, aksi massa menyikapi apa yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang kembali terjadi lagi di Sorong pada pagi tadi. Massa melakukan blokade dan membakar ban di sejumlah titik di antaranya Jalan Kawasan Jupiter, Sorpus, Aspen, dan depan toko Thio.
Sementara itu, Wali Kota Sorong Lambert Jitmau yang memberikan keterangan terpisah, meminta warga setempat menahan diri dan tidak melakukan tindakan tidak terpuji merusak fasilitas umum. Ia mengharapkan masyarakat tidak terprovokasi dengan isu-isu yang akan mengakibatkan kekacauan berlanjut.
Kemarin, Gubernur Jawa Timur Khofifah Parawansa telah menyampaikan permintaan maafnya secara terbuka atas hal yang terjadi pada asrama mahasiswa Papua di Surabaya. (ds/sumber CNN)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Dukung Integrasi Pembayaran, KMT Kini Dapat Digunakan untuk Angkutan Perkotaan di Depok dan Cikarang
- AirNav Indonesia dan BSSN Perkuat Keamanan Sistem Navigasi Udara Lewat Kolaborasi Strategis
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Gelar Patroli Malam Perintis Presisi, Sasar Kenakalan Remaja, Narkoba, Miras hingga Premanisme
- KAI Services Berbagi Kebahagiaan dengan para Pekerja di HUT ke 22 Tahun
- Hijaukan Pesisir Timur Jawa, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove
- Wujudkan Pertumbuhan Inklusif, KAI Logistik Dorong Ekonomi Kerakyatan dalam Ekosistem Logistik
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Amankan Kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke Pulau Kelapa, Tanam Mangrove hingga Serahkan Bibit Ikan
- Pembinaan Rohani Dan Mental, Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- KAI Services Bahas Kolaborasi Strategis Penguatan Layanan dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta
- Polda Metro Jaya evakuasi 254 Warga Kebon Pala yang mengalami musibah Banjir
