Tokoh Papua Minta Jokowi Bangun Istana di Tanah Cenderawasih

JAKARTA (Aksi.id) - Presiden Jokowi menerima kunjungan puluhan tokoh Papua dan Papua Barat di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Dalam kesempatan itu, rombongan tokoh Papua dan Papua Barat yang dipimpin Ketua DPRD Kota Jayapura Abisai Rollo menyampaikan sepuluh permintaan kepada Jokowi.
Berikut adalah 10 permintaan tokoh Papua dan Papua Barat:
Pemekaran provinsi lima wilayah adat di provinsi Papua dan Papua Barat Pembentukan Badan Nasional Urusan Tanah Papua
Penempatan pejabat eselon I dan II di kementerian dan lembaga
Pembangunan asrama nusantara dan menjamin keamanan mahasiswa Papua
Usulan RUU Otonomi Khusus dalam Prolegnas 2020
Penerbitan inpres untuk pengangkatan ASN di Tanah Papua.
Percepatan Palapa Ring timur Papua.
Pembentukan lembaga adat dan perempuan Papua.
Membangun Istana Presiden RI di Papua, tepatnya di ibu kota provinsi Papua di kota Jayapura.
Abisai Rollo menekankan pembangunan istana presiden RI di Papua perlu dilakukan.
"Sehingga perjalanan bapak presiden bukan lagi berkunjung tapj berkantor di papua. Kalau memindahkan istana ke Kalimantan, maka saya minta dengan hormat bangun istana di Papua. Sehingga Jokowi jadi presiden pertama yang berkantor di Papua," ujarnya.
Merespons permintaan Abisai, utamanya terkait istana kepresidenan, Jokowi membenarkan bahwa lahan adalah tantangan utama. Tanah pun sudah disediakan seluas 10 hektare gratis.
"Bener sudah ada? Nanti kalau disampaikan hari ini de facto sudah diserahkan. Saya diskusi dulu dengan para menteri. Jadi mulai tahun depan istana ini akan dibangun. Sudah," kata Jokowi.
Komitmen
Pertemuan Presiden dan tokoh Papua dan Papua Barat berlangsung selepas situasi di Bumi Cenderawasih kondusif selepas kerusuhan beberapa waktu lalu.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi Budi Gunawan menyampaikan terima kasih kepada Jokowi yang berkenan menerima delegasi dari Papua dan Papua Barat.
"Hadir sejumlah 61 tokoh yang semula direncanakan 64 namun karena ada yang sakit. Satu izin masih di pedalaman. 61 tokoh wanita dan pria sebagai representasi mewakili komponen tokoh adat dan gereja, organisasi, akademisi, mahasiswa, wanita, dan pemuda," ujar Budi.
Menurut dia, puluhan tokoh itu telah hadir di Jakarta sejak 8 September 2019.
"Harapan kakak-kakak para tokoh tentunya di dalam kesempatan yang sangat luar biasa dapat menyampaikan aspirasi bagaimana memajukan papua dan mensejahterakan Papua menjadi lebih baik. Mereka semua berkomitmen untuk menjadi ujung tombak bangsa dan negara demi untuk kemajuan Papua. Demikian," kata Budi. (ds/sumber CNBC)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Rayakan Masa Liburan Sekolah Bersama Kids Fun Menu Persembahan Kuliner Kereta
- Polsek Bantargebang Tunjukkan Aksi Bela Diri Terbaik Dalam kejuaraan Kapolres Metro Bekasi Kota Cup
- Robot Humanoid hingga Robot Dog, Polri Tampilkan Inovasi Teknologi Jelang Hari Bhayangkara
- Mulai 1 Juli 2025, CommuterLine Basoetta hanya 39 Menit ke Bandara Soekarno-Hatta, Tambah 70 Perjalanan Per Hari
- Anak Aniaya Ibu Kandung Gegara Gagal Pinjam Motor, Terancam 5 Tahun Penjara
- Insiden KRL dan Truk di Tangerang: KAI Imbau Masyarakat Lebih Tertib di Perlintasan Sebidang
- KAI Commuter dan DJKA Operasikan Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang
- KAI Services Akan Tata Perparkiran di Stasiun Cikampek
- AstraPay Dorong Inklusi Keuangan dan Peran Generasi Muda dalam Pemulihan Ekonomi Digital
- Surabaya Unggul, KAI Logistik Perkuat Kinerja di Jawa Timur lewat Kemitraan dan Layanan Inovatif
