FGD Balitbanghub: Pergerakan Pesawat, Penumpang dan Kargo di Bandara Komodo Naik Signifikan
MANGGARAI BARAT (aksi.id) – Sebagai bagian dari elemen Kementerian Perhubungan, Badan Pengembangan dan Penelitian Perhubungan (Balitbanghub) ikut memikul tanggungjawab untuk bekerja cepat dalam meraih investor untuk pengembangan dan pengelolaan Bandara Komodo.
Bandara tersebut menjadi program pertama Kementerian Perhubungan, yang melibatkan investor dalam mengembangkan dan mengoperasikan bandara. Karenanya Balitbanghub selain mengadakan riset, secara paralel menawarkan bandara itu ke investor Jepang.
Dengan menggandeng Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata (MLIT) Jepang, Balitbanghub menggelar riset dan Focus Group Discussion (FGD) bertema Acceleration of Government Cooperation with Business Entities for Airport Infrastructure Development in Indonesia.
Riset dan forum diskusi itu digelar di Jepang, juga di Bali dan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Sekitar 20 anggota delegasi Jepang diboyong melihat langsung bandara tersebut, Jumat (13/9/2019).
BeritaTrans.com dan Aksi.id, yang ikut dalam rombongan Balitbanghub dan delegasi Jepang tersebut, melihat bandara ini memang ramai turis mancanegara. Turis hilir mudik melalui bandara tersebut untuk menikmati kekayaan destinasi wisata di kawasan Labuan Bajo, seperti komodo dan spot-spot untuk menyelam.
Saat FGD di Labuan Baju, Kepala Bandara Komodo, IK Gunarsa, mengemukakan arus pesawat, penumpang dan kargo mengalami peningkatan signifikan sejak tahun 2017. Pada tahun 2017, ternyata 7.798 bergerak pesawat, 481.634 penumpang dan 628.944 kilogram kargo.
Tahun 2018, 10.094 pergerakan pesawat (naik 29,4 persen), 617.557 penumpang (naik 28,2 persen) dan 833.858 kilogram kargo (naik 24,4 persen). Sedangkan tahun 2019, hingga Juni tercatat 896 pergerakan pesawat, 63.937 penumpang dan 38.225 kilogram kargo.
Di FGD, yang dihadiri Kepala Puslitbang Transportasi Udara Balitbanghub, Moh. Alwi, Sekretaris Balitbanghub Rosita Sinaga dan Kepala Puslitbang Transpirtasi Darat Baitul Ikhwan, itu Gunarsa mengutarakan ada enam maskapai penerbangan beroperasi setiap hari.
Maskapai itu yakni Garuda Indonesia, Citilink, NAM Air, Batik Air, Wings Air, dan TransNusa. Mereka terbang ke destinasi, Bandara Soekarno-Hatta, Denpasar, Surabaya, Kupang, Lombok Praya, Kupang, Bajawa, Maumere,, Bajawa dan Makassar.
Terminal dan runway
Bandara kelolaan Ditjen Perhubungan Udara itu memiliki dimensi runway 2.250 meter X 45 meter, dengan kekuatan PCN 55F/C/X/T, dan dilapisi aspalt.
Taxiway berdimensu 97 meter X 23 meter dilapisui asplat dengan kekuatan PCB 55 F/C/Y/T. Sedangkan apron berdimensi 310 meter X 100 meter dengan dengan kekuatan PCN 55F/C/X/T, dan dilapisi aspalt.
Di bandara di area seluas 96,2 meter inu tedapat terminal penjmlang seluas 9.687 meter dan area parkir 7.300 meter. Dibutuhkan are seluas 18,9 hektar lagi untuk pengembangan Bandara Komodo.
Sementara itu, Agus Saptono, yang memaparkan skema pendanaan infrastruktur di Kementerian Perhubungan, mengungkapkan nilai proyek pengembangan Bandara Komodo memburuhkan investasi sekitar Rp1,170 triliun.
Sebelumnya Terminal Penumpang Bandara Komodo diresmikan Presiden Jokowi, Minggu (27/12/2015). Infrastruktur transportasi semula bernama Bandara Mutiara II ditagetkan Jokowi penyelesaian pengembangan landasan pacu Bandara Komodo Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2020. Begitu juga dengan pengembangan terminal di bandara tersebut.
“Yang ingin kita percepat, pertama bandara, terminal akan kita besarkan, landasan pacu diperpanjang, maksimal tahun depan sudah rampung semua,” tutur Jokowi, Rabu (10/7/2019).
Terlebih, Jokowi mengatakan dua tahun lalu ingin memunculkan 10 destinasi Bali Baru. Untuk mewujudkan hal tersebut, Jokowi mengatakan asa beberapa hal yang menjadi prioritas salah satunya bandara di Labuan Bajo.
Sementara itu, Menteri Perhubungaan Budi Karya Sumadi mengemukakan pengembangan Bandara Komodo akan dilakukan dengan skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
“Pelaksanaan KPBU direncanakan akan memiliki masa kerja sama selama 25 tahun,” ungkap mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu.
(agus awe).
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Dirut Jasa Raharja Gelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Arus Balik Lebaran bersama Menko PMK, Menhub, dan Kapolri, Panglima TNI, dan Kakorlantas Polri di GT Cikatama
- Operasi Ketupat 2024 Berakhir, Korlantas Hentikan One Way dan Contraflow
- Kurangi Angka Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Jasa Raharja Bandung Gelar Program PPKL di SMAN 18
- Polrestro Bekasi Kota Gagalkan Peredaran 10,56 Kg Shabu
- Peringati Hari Kesadaran Nasional, Polri Siap Jaga Kamtibmas yang Kondusif
- Polisi Ringkus Pelaku Bersenjata Tajam Perampas Sepeda Motor di Jatisampurna
- Jumlah Santunan Menurun, Dirut Jasa Raharja Ungkap Efektivitas Program Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Periode Mudik 2024
- Usai Libur Lebaran, KAI Commuter Layani Lebih 954 Ribu Pengguna Tiap Harinya Pengguna Harian Kembali Mendominasi
- Polisi Siagakan 7784 Personel Amankan Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024 di Gedung MK
- Korlantas Polri Gelar Halal Bihalal Pererat Tali Silaturahmi Personel