Pasukan Burung Ababil Diterjunkan Tangani Karhutla di Kalimantan Selatan

BANJARBARU (Aksi.id) - Pemprov Kalimantan Selatan menerjunkan tim relawan khusus yang diberi nama Pasukan Burung Ababil untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Karena karhutla semakin parah dan membuat sejumlah daerah dikepung kabut asap yang membahayakan masyarakat.
Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor mengatakan, Pasukan Burung Ababil bertugas melakukan patroli dan memadamkan titik-titik rawan karhutla.
"Saya sendiri, ajudan, Pasukan Burung Ababil hampir setiap hari saya suruh. Itu anak buahku, aku enggak bisa handle diri sendiri, aku suruh anak buah ke lapangan, naik trail, naik mobil," kata Sahbirin saat ditemui usai menghadiri Pekan Kerja Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (19/9).
Pria yang akrab disapa Paman Birin ini menuturkan, tim tersebut terdiri dari relawan tanggap bencana dan petugas BNPB. Mereka bekerja sama dengan aparat TNI dan Polri.
Tim Burung Ababil ditugaskan untuk melakukan aksi cepat penindakan terhadap pelaku pembakaran. Sebab saat ini para pembakar menggunakan modus baru pembukaan lahan.
Para pelaku karhutla berkeliling hutan menggunakan sepeda motor. Lalu mereka membakar lahan dan hutan secara acak agar tidak diketahui aparat. Namun modus ini sudah mulai diendus Polda Kalsel.
"Kalau kita ada kan orang yang mau membakar mikir-mikir. Kalau ketemu, aku bilang hajar aja," tuturnya.
Sebelumnya, BNPB menyampaikan 328.724 hektare lahan 328.724 hektare dengan 2.719 titik panas sepanjang periode Januari-Agustus 2019. Lahan itu tersebar di enam provinsi, yaitu Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Karhutla di Sumatra dan Kalimantan ini menyebabkan kabut asap yang setiap hari kian pekat. Alhasil kabut asap itu menurunkan kualitas udara di masing-masing daerah yang terpapar.
Meski kondisi kian parah, pemerintah hanya berharap pada datangnya hujan. Presiden Joko Widodo bahkan saat mengunjungi Pekanbaru, Riau beberapa waktu lalu menggelar salat meminta hujan atau salat Istisqa. (ds/sumber CNN)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Rayakan Masa Liburan Sekolah Bersama Kids Fun Menu Persembahan Kuliner Kereta
- Polsek Bantargebang Tunjukkan Aksi Bela Diri Terbaik Dalam kejuaraan Kapolres Metro Bekasi Kota Cup
- Robot Humanoid hingga Robot Dog, Polri Tampilkan Inovasi Teknologi Jelang Hari Bhayangkara
- Mulai 1 Juli 2025, CommuterLine Basoetta hanya 39 Menit ke Bandara Soekarno-Hatta, Tambah 70 Perjalanan Per Hari
- Anak Aniaya Ibu Kandung Gegara Gagal Pinjam Motor, Terancam 5 Tahun Penjara
- Insiden KRL dan Truk di Tangerang: KAI Imbau Masyarakat Lebih Tertib di Perlintasan Sebidang
- KAI Commuter dan DJKA Operasikan Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang
- KAI Services Akan Tata Perparkiran di Stasiun Cikampek
- AstraPay Dorong Inklusi Keuangan dan Peran Generasi Muda dalam Pemulihan Ekonomi Digital
- Surabaya Unggul, KAI Logistik Perkuat Kinerja di Jawa Timur lewat Kemitraan dan Layanan Inovatif
