press enter to search

Senin, 07/07/2025 09:42 WIB

Balitbanghub Fokus Kembangkan TKDN Penunjang Keselamatan Penerbangan

Dahlia | Rabu, 25/09/2019 20:21 WIB
Balitbanghub Fokus Kembangkan TKDN Penunjang Keselamatan Penerbangan Kepala Balitbanghub Sugihardjo (foto:ist)

SURABAYA (aksi.id) – Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) fokus kembangkan Peralatan Produksi Dalam Negeri (TKDN) penunjang keselamatan penerbangan.

Untuk memetakan arah penelitian dan pengembangan digelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Pengembangan dan Pemanfaatan Peralatan Produksi Dalam Negeri (TKDN) untuk Menunjang Keselamatan Penerbangan”.

“FGD ini juga bertujuan menggali informasi serta berbagi pengetahuan terkait peluang dan tantangan produk yang dapat digunakan secara komersial, hingga pemanfaatan produk penelitian dalam negeri,” jelas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Sugihardjo di Surabaya, Rabu (25/9/2019).

Dalam upaya meningkatkan keselamatan penerbangan, khususnya penggunaan peralatan terkait, banyak hal yang dapat dilakukan dan dikembangkan. Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B) misalnya, yang merupakan salah satu alat penunjang keselamatan penerbangan yang telah berhasil dikembangkan.

Dalam FGD ini, kata dia, pemerintah telah menetapkan fokus inovasi pada proses perubahan ke arah yang lebih produktif.

“Pemerintah saat ini menerapkan berbagai kebijakan strategis dalam mendorong inovasi berbasis ilmu pengetahun dan teknologi melalui kegiatan penelitian, pengembangan, dan perekayasaan yang bertujuan menerapkan pengetahuan dan teknologi yang telah ada kedalam produk atau proses produksi,” paparnya.

Hilirisasi output kelitbangan menjadi penting bagi banyak pihak mengingat banyaknya sektor yang dapat dilayani tanpa mengabaikan compliance terhadap persyaratan operasi, pemenuhan TKDN dan peningkatan daya saing industri nasional.

“Saat ini, lembaga riset di Indonesia tidak hanya melaksanakan penelitian dasar tetapi juga penelitian terapan dimana memungkinkan adanya komersialisasi produk,” ungkapnya.

Saat ini terapan berbasis produk di bidang transportasi udara yaitu Wind Shear Detector dan Standing Water Detector yang dapat mendeteksi fenomena alam sebagai salah satu faktor terjadinya kecelakaan pesawat udara tengah didalami.

IMG-20190925-WA0040

“Kedua peralatan ini diharapkan memberikan manfaat yang penting antara lain menghemat belanja negara,” imbuh dia.

Sinergi antarstakeholders menjadi suatu hal yang penting dalam mewujudkan kemajuan bangsa. Hubungan yang baik antara industri dan regulator dapat menciptakan iklim bisnis yang kondusif.

Sedangkan hubungan antara industri dan operator dapat menjadikan produk pengembangan yang tepat guna dan kolaborasi antara industri dan akademisi/lembaga penelitian dapat meningkatkan kompetensi kedua belah pihak.

Dalam proporsinya, proses hilirisasi harus dikawal dengan baik sehingga produk akhir dapat digunakan dan bahkan dipasarkan secara berkelanjutan.

Komersialisasi produk ditambahkannya, memerlukan adanya dukungan dari berbagai pihak terkait.

Dalam hal mendukung TKDN, Indonesia perlu mencontoh Turki yang memulai industri high technology dari menjual komponen-komponen pesawat boeing.

“Akan sangat lama bia harus bergantung pada produk jadi (untuk kenaikan TKDN), kenapa kita tidak memasarkan keduanya, komponen serta produk jadinya, sehingga kita tetap dapat menghasilkan devisa meskipun saat proses pembangunan produk,” pungkas Sugihardjo. (omy)