JAKARTA (Aksi.id) - Ketua Umum NasDem Surya Paloh tak mempersoalkan bila Partai Gerindra bergabung dengan koalisi pendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma`ruf Amin selama lima tahun ke depan.

Paloh hanya menekankan, siapapun partai yang bergabung dengan koalisi harus berdasarkan semangat konstitusi dan kepentingan nasional

"Mana ada masalah buat saya? Dalam suatu semangat konstitusi dalam kepentingan nasional, kita yakin enggak pak Prabowo bergabung dalam koalisi pemerintahan ini? Kita memiliki keyakinan, apa yang jadi masalah?" Kata Paloh usai bertemu dengan Prabowo di kediaman pribadinya, Jakarta Selatan, Minggu (13/10).

"Jadi kalau apakah membicarakan menteri, kabinet, mau jawaban jujur? Sejujurnya saya katakan enggak ada. Sama sekali enggak ada," kata Paloh.

Paloh menuturkan dirinya lebih banyak bicara potensi kedekatan dengan Prabowo, yang diyakininya bisa berdampak positif terhadap program pembangunan era Jokowi.

"Potensi kekuatan Pak Prabowo dan saya, kalau disatukan bisa memberikan yang berarti untuk progres pembangunan kita, dengan political gagasan untuk membangun institusi politik ini lebih mantap lebih kuat yang bisa diterima seluruh masyarakat," ujarnya.

Rumor Gerindra merapat ke koalisi pemerintahan Joko Widodo makin gencar terdengar usai Prabowo bertemu Jokowi di Istana Negara, Jumat pekan lalu.

Prabowo sendiri mengklaim partainya lebih mengutamakan kepentingan nasional ketimbang memikirkan koalisi. Dia menyatakan, Gerindra akan mendukung apapun yang bisa mendukung kepentingan rakyat Indonesia.

"Kita tegas mengutamakan kepentingan nasional. Apa saja yang bisa memperkuat, mendukung Indonesia yang kuat, kepentingan nasional yang baik untuk rakyat, kita dukung," kata Prabowo menimpali.

Setelah bertemu Paloh, Prabowo menyatakan akan mengunjungi elite-elite politik lainnya dalam waktu dekat. Salah satunya, kata dia, akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto.

Meski begitu, Prabowo enggan untuk menjelaskan kapan pertemuan itu akan berlangsung.

"Mudah-mudahan saya lagi diatur ketemu Pak Airlangga, Golkar," kata dia. (ds/sumber CNN)