Sistem 2-1 Jalur Puncak Mulai Diujicoba Lusa, 179 Petugas Dilibatkan

JAKARTA (aksi.id) – Sistem 2-1 di jalur Puncak mulai diujicoba lusa (27/10/2019) setelah melalui berbagai tahapan proses mulai dari observasi, kajian dan perumusan, koordinasi serta simulasi uji coba yang melibatkan berbagai instansi baik pemerintah, swasta dan bahkan komponen masyarakat.
“Uji coba akan dilaksanakan 27 Oktober dan 3 November 2019,” ujar Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono dalam keterangan resmi, Jumat (25/10/2019).
Sistem 2-1 merupakan kebijakan rekayasa lalu-lintas yang dirumuskan guna mencari alternatif (jangka pendek) penataan lalu-lintas di Jalur Puncak Kabupaten Bogor dengan memberi ruang aksesibilitas dua arah di Jalur Puncak pada akhir pekan/musim liburan.
Diharapkan dengan sistem 2-1 ini akan memberikan keleluasaan aktifitas dan mobilitas masyarakat setempat yang selama ini terhambat karena sistem rekayasa buka-tutup (one way system).
“Pada saat pemberlakuan uji coba, lalu-lintas di Jalur Puncak mulai Simpang Gadog hingga Taman Safari Indonesia akan dibagi menjadi dua lajur,” ungkapnya.
Pada pagi hari mulai pukul 03.00 WIB – 13.00 WIB akan diberlakukan dua lajur dari sebelah kiri untuk lalu-lintas naik dari simpang gadog menuju Taman Safari, sementara itu satu lajur paling kanan akan diberlakukan untuk lalu-lintas turun dari Taman Safari menuju Simpang Gadog.
Mulai pukul 14.00 WIB hingga malam pukul 20.00 WIB berlaku sebaliknya yaitu dari Taman Safari menuju Gadog (turun) diberikan akses dua lajur dari sebelah kiri sedangkan satu lajur paling kanan untuk akses lalu-lintas naik dari Simpang Gadog menuju Taman Safari.
Dari rapat koodinasi terakhir pada Rabu, (23/10), telah disimpulkan bahwa uji coba sistem 2-1 ini akan melibatkan sekitar 179 petugas gabungan dari BPTJ, Subdenpom III/1-3 Kabupaten Bogor, Dishub Kabupaten Bogor, Satpol PP Kabupaten Bogor, dan Tim Pramuka.
Selain itu, terdapat pula petugas dari Satlantas Polres Bogor dan Petugas Keamanan Jalan Raya (PKJR) yang berasal dari masyarakat kawasan Puncak. Petugas gabungan tersebut nantinya akan ditempatkan setiap 200 meter sepanjang Jalur Puncak mulai dari Simpang Gadog hingga menuju Taman Safari Indonesia.
“Pada beberapa titik yang dianggap rawan kemacetan akan dilakukan penebalan jumlah petugas,” imbuh Bambang.
Sementara dari segi prasarana, telah dipersiapkan sebanyak 1.000 traffic cone yang akan digunakan untuk memisahkan Jalur Puncak menjadi tiga lajur.
Selain itu, dipersiapkan pula traffic light portable yang rencananya akan ditempatkan di Simpang Megamendung. Mengingat, intensitas volume pergerakan kendaraan pada lokasi tersebut tergolong tinggi. (omy)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Dukung Integrasi Pembayaran, KMT Kini Dapat Digunakan untuk Angkutan Perkotaan di Depok dan Cikarang
- AirNav Indonesia dan BSSN Perkuat Keamanan Sistem Navigasi Udara Lewat Kolaborasi Strategis
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Gelar Patroli Malam Perintis Presisi, Sasar Kenakalan Remaja, Narkoba, Miras hingga Premanisme
- KAI Services Berbagi Kebahagiaan dengan para Pekerja di HUT ke 22 Tahun
- Hijaukan Pesisir Timur Jawa, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove
- Wujudkan Pertumbuhan Inklusif, KAI Logistik Dorong Ekonomi Kerakyatan dalam Ekosistem Logistik
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Amankan Kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke Pulau Kelapa, Tanam Mangrove hingga Serahkan Bibit Ikan
- Pembinaan Rohani Dan Mental, Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- KAI Services Bahas Kolaborasi Strategis Penguatan Layanan dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta
- Polda Metro Jaya evakuasi 254 Warga Kebon Pala yang mengalami musibah Banjir
