press enter to search

Rabu, 24/04/2024 12:44 WIB

ALFI tetap Harapkan Sistem Asuransi, Pengganti Uang Jaminan Kontainer

Dahlia | Kamis, 28/11/2019 22:20 WIB
ALFI tetap Harapkan Sistem Asuransi, Pengganti Uang Jaminan Kontainer Ketua DPW ALFI DKI Widijanto

JAKARTA (aksi.id) -Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI tetap mengharapkan penerapan sistem asuransi untuk menjamin kerusakan petikemas, sebagai pengganti uang jaminan kontainer impor.

Ketua DPW ALFI DKI Widijanto mengatakan sistem asuransi ini penting diterapkan agar mayoritas pelayaran asing– yang sudah menghentikan pungutan uang jaminan kontainer– tidak memungut lagi berbagai komponen sebagai tagihan baru yang tidak jelas dasarnya, kata Widijanro, di kantornya, Kamis (28/11/ 2019).

Seperti diketahui jumlah pelayaran asing /agen yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok dan sudah menghentikan pungutan uang jaminan kontainer impor sekitar 25 pelayaran.

Tapi kendati menghentikan pungutan uang jaminan kontainer, pelayaran asing tersebut membuat pungutan baru yang memberatkan pengguna jasa.

“Dulu kalau tak ada kerusakan, uang jaminan kontainer masih dikembalikan pada pengguna jasa walau makan waktu lama. Sementara berbagai pungutan sekarang ini lebih memberatkan karena tidak dikembalikan,” tambahnya.

Widijanto menambahkan penerapan sistem asuranai untuk menjamin biaya perbaikan atas kerusakan kontainer sudah dibahas dengan Direktur Lala Wisnu Handoko dan disetujui INSA, GINSI dan ALFI beberapa waktu lalu, tapi nyatanya hingga kini belum tuntas.

Widijanto juga mengkritik pelaksanaan Delivery Order (DO) Online yang tak sesuai dengan harapan. Karena pengambilan DO sekarang justru makan waktu makin lama.

Dulu ambil DO secara manual tinggal datang ke pelayaran/ agen bawa Bill of Lading (B/L),
surat kuasa dari importir bayar THC dan lain lain ke pelayaran, DO langsung bisa diambil.

Sekarang justru makan waktu lebih lama karena harus bayar ke bank yang ditunjuk pelayaran. Kalau pun setelah bayar harus tunggu waktu dari pelayaran kapan ambil DO. “Apa begini model DO Online yang diharapkan?” tutur Widijanto. (wilam)

Keyword ALFI