Begini Kisah Haru Driver di Shelter Lintas Ojol Rawalumbu Kota Bekasi

BEKASI (aksi.id) – di Jalan Dasadarma Raya, Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sawer/Community Lintas Ojol menjadi shelter bagi driver ojek online.
Selain tempat beristirahat sekaligus menanti order, mereka juga memanfaatkan shleter itu sebagai ajang berbagi pengetahuan dan berbagi pengalaman.
Yayan (45 tahun) mengemukakan shelter ini dibangun dan dioperasikan untuk kepentingan sesama pengemudi ojol.
“Kami berbagi pengalaman. Berbagi info. Kami ini senasib. Jadi driver onjol sudah jadi pekerjaan utama kami,” ujarnya kepada BeritaTrans.com dan Aksi.id, kemarin.
Dia mengemukakan dari shelter ini diketahui seluruh driver ojol sangat khawatir berhadapan dengan putus mitra atau suspend.
Dia menekankan alasan ketakutan itu karena menjadi driver ojol merupakan pekerjaan utama. “Awalnya driver ojol ini sampingan, tapi akhirnya jadi pekerjaan utama,” ungkapnya.
Ada banyak hal yang membuat sepinya orderan menurut ketua basecame ini, yaitu laporan pada aplikasi pelanggan, cancel dari pelanggan hingga cancel dari driver itu sendiri.
“Komplen dari kostumer disangkanya kita terlalu ngebut. Kesengol dikit komplen, padahal dia suruh cepat biar gak kesiangan masuk kerja,” kata Yayan.
Aplikasi yang secara otomatis menilai kinerja driver dirasa tidak seimbang apa yang terjadi pelanggan dan apa sebenarnya pada layanan yang mereka berikan.
Bila performa menurun dan mendapat bintang paling rendah, aplikasi secara otomatis akan membatasi untuk driver mendapat orderan.
“Kalau perfoma driver menurun maka otomatis akan susah dapat kastemer lagi, yang biasanya dapat, sudah dapatnya suka dikasi anyep,” ungkap Yayan.
“Kantor positifnya cuma ke kastemer, sedangkan yang tahu di jalan kan si driver,” tuturnya.
Adapaun hal yang paling menakutkan bagi driver ojol adalah pemberhentian kerja atau suspend. Peringatan juga menjadi hal yang sangat ditakutkan bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan lain.
“Masalah kecil kadang digede-gedein, yang kasihan driver loh kalo kena suspen atau pemutusan mitra, padahal ini kan lahan nafkah buat keluarga juga,” katanya.
“Kalau benar terbukti melanggar kode etik yang fatal, yang kayak gitu musti harus ditegasin tapi harus sesuai bukti yang jelas juga,” tambah Yayan.
Pengemudi memilih tidak punya pilihan untuk menolak takut kinerja jadi jelek. Beberapa pelanggan juga tidak memberikan daftar bintang performa yang bisa berakibat sepinya orderan atau bahkan berujung PM (Putus Mitra) alias PHK sepihak.
Istri Berjualan
Yayan adalah mantan satpam, dua tahun lalu dia menggantungkan rezekinya sebagai driver ojol, dia dan sang istri, harus berjualan menumpang di bascame itu
Aneka minuman dan risoles coklat yang juga dapat dipesan pada aplikasi gofood atau grabfood merupakan sambilan untuk memenuhi kehidupan tiga orang anak mereka.
(fahmi).
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Dukung Integrasi Pembayaran, KMT Kini Dapat Digunakan untuk Angkutan Perkotaan di Depok dan Cikarang
- AirNav Indonesia dan BSSN Perkuat Keamanan Sistem Navigasi Udara Lewat Kolaborasi Strategis
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Gelar Patroli Malam Perintis Presisi, Sasar Kenakalan Remaja, Narkoba, Miras hingga Premanisme
- KAI Services Berbagi Kebahagiaan dengan para Pekerja di HUT ke 22 Tahun
- Hijaukan Pesisir Timur Jawa, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove
- Wujudkan Pertumbuhan Inklusif, KAI Logistik Dorong Ekonomi Kerakyatan dalam Ekosistem Logistik
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Amankan Kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke Pulau Kelapa, Tanam Mangrove hingga Serahkan Bibit Ikan
- Pembinaan Rohani Dan Mental, Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- KAI Services Bahas Kolaborasi Strategis Penguatan Layanan dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta
- Polda Metro Jaya evakuasi 254 Warga Kebon Pala yang mengalami musibah Banjir
