press enter to search

Kamis, 25/04/2024 13:41 WIB

Banjir Jakarta, 64 Truk Angkut Sampah di Pintu Air Manggarai

Dahlia | Kamis, 02/01/2020 21:08 WIB
Banjir Jakarta, 64 Truk Angkut Sampah di Pintu Air Manggarai Foto: istimewa (cnnindonesia)

Jakarta (aksi.id) - Pintu air Manggarai seketika berubah tertumpuk sampah-sampah yang terbawa arus di sepanjang jalur sungai Ciliwung akibat banjir Jakarta dan sekitarnya kemarin.

Kepala Satlak UPK Badan Air Jakarta Pusat Rohmat menyebutkan akibat banjir yang terjadi sejak Rabu (1/1), tumpukan sampah yang berhasil dikumpulkan di pintu air mencapai 64 truk besar. Padahal, hari-hari biasa sampah di aliran tersebut hanya berkisar pada satu atau dua truk kecil.

"Untuk sampah yang sudah kami angkut itu kemarin 49 truk viper yang besar-besar ini. Terus tadi sudah 15 mulai pagi tadi," kata Rohmat saat ditemui di wilayah kerjanya, di dekat Pintu Air Manggarai, Kamis (2/1).


Ia menerangkan, truk besar yang digunakan tersebut berkapasitas 16 meter kubik.

Rohmat menuturkan jumlah sampah yang meningkat itu merupakan imbas dari tingginya curah hujan. Hal itu membuat aliran Sungai Ciliwung menjadi lebih deras dan menghanyutkan barang-barang di tepian sungai.

"Kemungkinan kiriman dari hulu iya, ada juga mungkin sampah-sampah Jakarta. Karena kan sepanjang aliran ini banyak nih semacam bangunan-bangunan enggak permanen. Kemarin banyak yang rubuh itu kegerus air," ujar Rohmat.

Saat CNNIndonesia.com menyambangi pintu air tersebut, terlihat tumpukan sampah sudah mulai berkurang. Ketinggian air di ujung pintu air itu pun berkisar pada 700-800 cm.

Memang terlihat sampah-sampah yang tertumpuk beragam. Mulai dari plastik, styrofoam, botol-botol, hingga barang yang tak lazim seperti tumpukan kayu ataupun bambu, helm, kerangka kulkas, kasur, hingga mainan anak.

Setelah diangkut ke truk, sampah-sampah tersebut dibawa ke tempat penampungan di Jalan Perintis Kemerdekaan. Setelahnya, sampah tersebut dibawa ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi.

"(Di Perintis) Untuk mempercepat pengangkutan saja. Kalau menunggu Bantargebang kan kejauhan ini keburu penuh," jelas dia.

Banjir Jakarta, Sampah Menumpuk di Pintu Air ManggaraiSampah-sampah yang terbawa arus sungai Ciliwung menumpuk di Pintu Air Manggarai, Jakarta, 2 Januari 2020.(CNN Indonesia/ Michael Josua Stefanus)

Warga Mencari Barang Berharga

Ditemui di lokasi yang sama, Maryati (37) terlihat sedang memegang sebuah mainan plastik milik anaknya yang hanyut terbawa arus banjir. Ia datang bersama anaknya, Wiwit (6) yang kehilangan mainan tersebut.

"Kebawa banjir, seragam sekolah sampai mainan anak hanyut semua," kata Maryati sembari menggendong anaknya.

Maryati yang menjadi korban banjir di wilayah Bukit Duri sengaja datang ke Pintu Air untuk mencari barang-barangnya itu. Apalagi, anaknya itu disebut sangat menyukai mainan-mainan yang hanyut itu.

Hingga sore pun, Maryati belum menemukan beberapa barang yang Ia cari seperti seragam sekolah anaknya dan juga celengan tempat anaknya itu menabungkan hang.

"Tadi minta tolong itu (bapak-bapak di sekitar) untuk ambilkan ke bawah... Yang belum ketemu seragam, apalagi Senin (Wiwit) kan sudah masuk sekolah," katanya.

Semakin sore, Maryati dan Wiwit pun pulang ke pengungsiannya setelah melihat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy dan juga Kepala BNPB Doni Monardo mengunjungi pintu air tersebut. (Lia/sumber:cnnindonesia)