Pemprov DKI Andalkan Pompa Air Hadapi Cuaca Buruk Sepekan ke Depan
JAKARTA (Aksi.id) - Kepala Dinas Sumber Daya Alam (SDA) DKI Jakarta Juaini menyatakan pihaknya akan menyiagakan pompa jelang cuaca ekstrem mendatang. Hal ini diungkapan Juaini menyusul prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) soal hujan akibat cuaca buruk sepekan ke depan.
"Kalau total itu kan pompa ada sekitar stasioner 400 lebih. kalau pompa mobile ada sekitar 133 unit yang kita sebar di beberapa wilayah tergantung kebutuhannya (untuk cuaca ekstrem)," kata Juaini di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (6/1).
Pompa yang sama juga diakui Juaini sempat terendam banjir saat 1 Januari 2020. Setidaknya ada 10 titik kawasan pompa yang terendam banjir dan menghambat jalannya penyedotan air.
"Kalau yang kerendem ada sekitar 10 lokasi, termasuk di Teluk gong. Ada juga yang rumah pompanya tinggi enggak termasuk terendam. Cuma ada beberapa bagian saja kemarin seperti di Teluk Gong, Semanan, kemudian di Selatan di Kampung Pulo," jelas dia.
Lantaran terendam air, pompa tersebut menjadi rusak dan tidak sempat digunakan. Diakui Juaini pula terendamnya pompa oleh air membuat operator harus mengutamakan antara keamanan pompa dan performa pompa.
"Namanya air sudah meluap tentunya setelah air meluap masuk ke lokasi pompa kan kita harus lakukan pengamanan juga. Awalnya sudah sedot ketika airnya masuk ya kita harus mengamankan pompa. Akhirnya kan pompa kerendem tuh. Kalau pompanya kerendem kita enggak bisa hidupin. Akhirnya jadi ngerusak pompa," jelas dia.
Karena kejadian ini, Juaini mengatakan pihaknya sedang mengevaluasi lokasi pompa air. Peninggian pompa dilakukan di titik-titik yang dianggap rawan cuaca ekstrem.
"Kita harus mengevaluasi dengan meninggikan pompa yang ada. Jadi di lokasi-lokasi yang selama ini kita anggap rawan yang saya tahu di Teluk Gong, Semanan, Kampung Melayu, Kampung Pulo sama Jati Pinggir," tutur dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan hal serupa. Bahkan ia mengakui bahwa pompa air di Jakarta tak mampu menghadapi cuaca ekstrem. Hal ini diungkapkan Anies menyusul sejumlah pompa yang dikabarkan tidak sanggup menampung debit air.
"Tentu dengan curah hujan yang ekstrem maka kemampuan pompa untuk mengalirkan dibandingkan dengan hujan yang jatuh memang tidak seimbang, jadi itu faktanya," kata Anies di Kampung Makassar, Jakarta, Minggu (5/1).
Namun Anies tak berbicara banyak mengenai permasalahan tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa DKI sebisa mungkin bekerja menyedot air banjir menggunakan dengan pompa yang ada, salah satunya dengan penggunaan pompa secara bergantian.
"Sekarang kita sesegera mungkin menyelesaikan dan kita kerjakan dengan kapasitas yang ada jangan sampai pompa kemudian menjadi gagal di jalan, karena itu pergantian," jelas Anies. (ds/sumber CNN)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Dirut Jasa Raharja Gelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Arus Balik Lebaran bersama Menko PMK, Menhub, dan Kapolri, Panglima TNI, dan Kakorlantas Polri di GT Cikatama
- Operasi Ketupat 2024 Berakhir, Korlantas Hentikan One Way dan Contraflow
- Kurangi Angka Korban Kecelakaan Lalu Lintas, Jasa Raharja Bandung Gelar Program PPKL di SMAN 18
- Polrestro Bekasi Kota Gagalkan Peredaran 10,56 Kg Shabu
- Peringati Hari Kesadaran Nasional, Polri Siap Jaga Kamtibmas yang Kondusif
- Polisi Ringkus Pelaku Bersenjata Tajam Perampas Sepeda Motor di Jatisampurna
- Jumlah Santunan Menurun, Dirut Jasa Raharja Ungkap Efektivitas Program Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Periode Mudik 2024
- Usai Libur Lebaran, KAI Commuter Layani Lebih 954 Ribu Pengguna Tiap Harinya Pengguna Harian Kembali Mendominasi
- Polisi Siagakan 7784 Personel Amankan Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024 di Gedung MK
- Korlantas Polri Gelar Halal Bihalal Pererat Tali Silaturahmi Personel