JOMBANG (Aksi.id) - Ribuan pelayat Kiai Salahudin Wahid atau akrab disapa Gus Sholah, memadati Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Pintu pagar yang digunakan untuk membatasi area makam pun jebol, lantaran menahan banyaknya pelayat yang ingin masuk.

Dari pantauan merdeka.com, Senin (3/2) ribuan orang pelayat terus berjubel mendatangi Ponpes Tebuireng Jombang. Mulai dari para tokoh, hingga warga biasa yang datang dari berbagai daerah.

Tak pelak, kondisi ini pun membuat area Ponpes penuh sesak dengan para pelayat. Demikian juga dengan area luar makam. Para pelayat berjejal di sekitar pagar area makam.

Mereka hendak ikut masuk ke makam, namun tidak bisa karena dilarang masuk kecuali duriyah (keluarga) dan para tamu undangan khusus. Hal ini pun sempat menyebabkan aksi saling dorong antara penjaga pagar dengan para pelayat yang ingin masuk.

"Tolong-tolong, jangan didorong...itu pagarnya sudah jebol, tolong jangan didorong lagi," ujar seseorang dari pengeras suara.

Keriuhan ini semakin memuncak setelah jenazah Gus Sholah yang diusung dengan menggunakan keranda hendak memasuki area makam. Para santri dan pelayat saling berebut memanggul keranda tersebut.

Sudah Kondusif

Namun, kondisi berangsur surut setelah jenazah Gus Sholah sampai di dalam pemakaman. Para santri dan pelayat yang ada di luar area makam, lalu duduk di sekitar makam dan memanjatkan doa bersama.

Sebelumnya,Gus Sholah meninggal dunia usai kritis setelah operasi jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta. Gus Sholah meninggal dunia pada usia 77 tahun. (ds/sumber merdeka)