press enter to search

Sabtu, 20/04/2024 07:22 WIB

Bentrokan Warga di Kazakhstan, 8 Orang Tewas dan 40 Luka

Dahlia | Sabtu, 08/02/2020 20:53 WIB
Bentrokan Warga di Kazakhstan, 8 Orang Tewas dan 40 Luka foto: AFP

NUR SULTAN (aksi.id) - Delapan orang tewas dan belasan lainnya cedera dalam bentrokan yang melibatkan ratusan warga desa di Kazakhstan

Presiden Kazakh Kassym-Jomart Tokayev mengadakan rapat darurat pada Sabtu (8/2/2020), dan menyebut situasinya di bawah kendali polisi dan penjaga nasional.

Menteri Dalam Negeri Yerlan Turgumbayev mengatakan puluhan orang terluka dan delapan orang tewas dalam bentrokan di wilayah Jambyl, sekitar tiga jam perjalanan dari kota terbesar Almaty di Kazakhstan dan dekat dengan perbatasan dengan Kirgistan.

Turgumbayev mengatakan, 30 rumah, 15 properti komersial, dan 23 mobil rusak dalam bentrokan. Sebanyak 47 orang ditahan terkait insiden itu.

Tokayev mengatakan, bentrokan terjadi di sejumlah permukiman di distrik Kordai di wilayah Jambyl, perkelahian kelompok antara penduduk setempat terjadi.

"Sayangnya ada luka-luka dan kematian. Saya menyatakan belasungkawa tulus saya kepada orang-orang terdekat dari mereka yang meninggal," kata Tokayev, seperti dilaporkan AFP.

Konflik ini diduga diawali adu domba antara warga Kazakhstan tituler dan minoritas Dungans. Namun otoritas Kazakhstan belum mengomentari penyebab bentrokan.

Seorang pengemudi yang bekerja membawa penumpang dari perbatasan Kazakhstan ke kota Almaty mengatakan bahwa desa Masanchi di pusat konflik ditutup.

"Desa itu tenang. Tapi Anda tidak bisa sampai di sana sekarang. Polisi dan tentara ada di sana," kata pengemudi, Bakytjan, kepada AFP.

Dia mengatakan konflik dimulai setelah seorang pria dari kelompok etnis minoritas Dungan menyerang seorang pria lansia Kazakh.

Kantor berita swasta Kaztag, mengutip Kusei Daurov, kepala asosiasi Dungan mengatakan bahwa lebih dari 10 rumah dibakar oleh para pemuda yang tiba di desa Masanchi pada Jumat.

Dia juga mengklaim bahwa para penyerang melepaskan tembakan ke penduduk setempat.

Kepemimpinan otoriter Kazakhstan bangga karena dianggap bisa menjamin keharmonisan antaretnis di negara itu. Kazakhstan mengklaim lebih dari 100 kelompok etnis hidup dalam damai di sana. (lia/sumber:inews)