press enter to search

Jum'at, 29/03/2024 20:23 WIB

Dipatuk Ular Weling, Balita di Cirebon Koma 5 Hari Berujung Kematian

Redaksi | Kamis, 13/02/2020 14:27 WIB
Dipatuk Ular Weling, Balita di Cirebon Koma 5 Hari Berujung Kematian   Ular Weling. (ist)

CIREBON (Aksi.id) - Balita berusia 4 tahun dan 4 bulan, meninggal dunia setelah terkena racun ular weling (Bungarus candidus) di Cirebon, Jawa Barat. Korban sempat koma 5 hari di rumah sakit dan berujung kematian.

Balita bernama Adila itu, anak pasangan suami-istri yang bekerja sebagai pekerja bangunan dan pembantu rumah tangga itu tinggal di Jalan Desa Pamengkang, Blok Wage RT 06 RW 07 Sumur Buah, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

"Setelah lima hari koma, tadi malam atau Rabu 12 Februari 2020 dinyatakan meninggal pukul 20:00 WIB," kata Ketua Yayasan Sioux Indonesia Aji Rachmat dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (13/2). Yayasan Sioux adalah lembaga studi ular Indonesia.

Sebelumnya, Adila dipatuk ular weling saat tidur, pada Jumat (8/2). "Korban terpatuk di bagian telapak kaki ketika sedang tidur. Ayahnya mengetahui ular berada di betis korban namun ular dalam keadaan lemas," tutur Aji.

Lalu, Ayah Adila menyangka putrinya dipatuk di sekitar betis. Namun tidak ditemukan tanda-tanda gigitan maupun darah di kedua kaki korban. Sang balita kemudian ditimang-timang ibunya karena menangis kesakitan.

"Setelah hampir setengah jam, baru ketahuan kalau ada darah dan bekas gigitan ular di telapak kaki korban," ucap Aji.

Mengingat minimnya pengetahuan keluarga akan penanganan korban gigitan ular, kaki korban sempat diikat di bagian mata kaki. Setelah itu dibawa ke rumah sakit terdekat di RS Putra Bahagia.

"Sekitar pukul 00:30 sampai di RS Putra Bahagia langsung dirujuk ke RS Gunung Jati. Kondisi korban masih sadar tapi di parkiran sempat muntah sekali," ujarnya.

Kemudian korban tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Gunung Jati sekitar pukul 01:00 WIB. Kondisi korban mengalami sesak napas dan dinyatakan kritis.

"Pukul 06:00 korban dinyatakan koma. Dua jam kemudian dipindahkan ke Ruang PICU dan pukul 11:30 diberikan serum anti bisa ular (SABU)," kata Aji.

Terkait adanya korban gigitan ular weling yang menimpa balita hingga meninggal dunia, Aji berharap kejadian tersebut tidak terulang.

Oleh karena itu, dia mengimbau jika terlihat ular di sekitar anggota keluarga dan ada anak-anak yang kesakitan atau menangis maka asumsikan ada kasus gigitan.

"Lakukan segera pemasangan kayu atau bidai di lokasi tergigit dengan cara yang tepat. Sudah tidak diperbolehkan untuk mengikat, menyobek atau menyedot darah korban," ujarnya.

Pemasangan kayu, atau benda panjang yang kaku itu agar tak ada pergerakan lebih banyak pada bagian tubuh yang terpatuk sehingga bisa ular yang masuk tak menyebar. (ds/sumber CNNIndonesia.com)