press enter to search

Sabtu, 20/04/2024 03:05 WIB

Wapres Ma`ruf Amin: Kiai Repot Salaman Cium Tangan saat Wabah Corona

Redaksi | Senin, 09/03/2020 13:49 WIB
Wapres Ma`ruf Amin: Kiai Repot Salaman Cium Tangan saat Wabah Corona Ilustrasi. (ist)

JAKARTA (Aksi.id) - Wakil Presiden Ma`ruf Amin menilai salah satu pihak yang kerepotan menghadapi penyebaran virus corona (covid-19) yang sudah memasuki Indonesia adalah kiai.

Ma`ruf menyebut para kiai pasti kerepotan karena tangan mereka kerap dicium saat bersalaman dengan para murid atau masyarakat umum lainnya ketika bertemu.

"Ini yang repot kiai, kalau salaman kan cium tangan," kata Ma`ruf saat berpidato di depan peserta Rakernas Ikatan Dai Indonesia, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (9/3).

Mencium tangan dalam tradisi Nahdhatul Ulama (NU) dapat diartikan sebagai simbol untuk menghormati kealiman, kezuhudan, dan kewara`an para kiai.

Ma`ruf menyatakan gaya bersalaman banyak orang sudah bertransformasi dengan berbagai cara di tengah maraknya corona. Gaya baru ini antara lain dengan menggunakan sikut atau kaki untuk mencegah tertular virus tersebut.

Mantan Rais Aam PBNU itu pun meminta agar masyarakat Indonesia menggalakkan langkah hidup sehat, seperti mencuci tangan usai memengang benda hingga membawa sajadah sendiri ketika beribadah di masjid.

"Jadi suruh bawa sajadah sendiri. Supaya dia enggak kena bekas orang lain, kita ikhtiar aja. Kemaren dengar di uang. Makanya abis megang apa-apa harus disemprot, di cuci tangan, memakan harus cuci tangan," kata dia.

Lebih lanjut, Ma`ruf mengatakan bahwa pemerintah sudah menyiapkan pelbagai langkah antisipasi dan penanganan terhadap penyebaran virus corona di Indonesia.

Pemerintah, kata Ma`ruf sudah mempersiapkan berbagai kebutuhan dasar, seperti obat-obatan dan kebutuhan pokok bagi masyarakat agar tak panik menghadapi wabah corona.

"Ini bagian dari apa yang disampaikan oleh rasulullah, `orang yang sakit jangan didekatkan, didatangkan ke orang yang sehat. Orang yang sehat jangan didekatkan orang yang sakit`. Ini makanya ada isolasi. Makanya masyarakat harus diberi tahu, harus hindari ada kontak-kontak," ujarnya.

Tak hanya itu, Ma`ruf turut meminta agar para pemuka agama ikut berperan menenangkan masyarakat agar tak panik di tengah penyebaran virus yang berasal dari wilayah Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Ia menilai kepanikan dapat berubah menjadi musuh yang dapat menggoncang situasi negeri hingga menyebarnya kabar bohong alias hoaks di media sosial.

"Makanya supaya mendengarkan siaran-siaran resmi dari pemerintah. Pemerintah sedang berusaha betul, mencegah masuknya, menangani, kalau terjadi kalau kemudian menangani dampak yang mungkin terjadi," ujarnya.

Sampai saat ini, terdapat enam orang di Indonesia yang positif terinfeksi virus corona. Sebanyak lima pasien diisolasi di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara, sementara satu pasien di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.

Sementara itu pasien suspect virus corona sebanyak 23 orang di seluruh wilayah Indonesia. Total 23 suspect itu berasal dari 327 yang diperiksa. Spesimen itu dikirim dari 63 rumah sakit yang ada di 25 provinsi.

Suspect corona adalah orang yang mengalami gejala demam, batuk, gangguan napas serta pernah mengunjungi negara terjangkit corona atau pernah kontak langsung dengan pasien positif corona. (ds/sumber CNNIndonesia.com)