Lockdown Corona, India Gelontorkan Stimulus Rp360 Triliun Bantu Warga Miskin
NEW DELHI (aksi.id) – Pemerintah India menerbitkan paket stimulus ekonomi senilai 22,6 miliar dolar AS (setara Rp360,5 triliun) untuk menahan laju dampak dari pandemi virus corona (Covid-19). Paket itu antara lain mencakup bantuan langsung tunai (BLT) dan jaminan keamanan pasokan pangan untuk jutaan orang miskin yang terdampak kebijakan lockdown (penguncian wilayah) secara nasional.
Paket stimulus itu diumumkan pada Kamis (27/3/2020), dua hari setelah Perdana Menteri Narendra Modi memerintahkan lockdown selama 21 hari untuk melindungi 1,3 miliar penduduk negara itu dari virus corona Wuhan. Kebijakan lockdown telah memicu kesulitan pasokan kebutuhan pokok di tengah masyarakat India, di samping menimbulkan pembelian barang-barang dalam kondisi panik (panic buying).
Kebijakan itu juga membuat kaum pagawai rendah dan buruh harian menjadi kelompok paling rentan. Karenanya, pemerintah bakal menyalurkan 5 kg gandum atau beras kepada setiap penduduk secara gratis setiap bulan. Selain itu, setiap keluarga berpenghasilan rendah juga akan mendapat 1 kg kacang-kacangan setiap bulan. Kebijakan itu diharapkan akan membantu memberi makan sekitar 800 juta orang miskin selama tiga bulan ke depan.
Pemerintah juga berencana membagikan gas tabung untuk memasak secara gratis kepada 83 juta keluarga miskin. Juga ada transfer tunai satu kali sebesar Rp212.000 per kepala untuk 30 juta lansia, di samping Rp106.000 per kepala per bulan untuk 200 juta perempuan miskin selama tiga bulan ke depan.
“Kami tidak ingin ada yang kelaparan,” ujar Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman dalam konferensi pers yang dikutip Aljazirah, Kamis (26/3/2020).
Pertumbuhan ekonomi India turun menjadi 4,7 persen pada kuartal terakhir 2019 (Oktober-Desember), terendah dalam lebih dari enam tahun ini. Ekonom memprediksi angka itu akan turun lagi menjadi 2,4 persen pada Januari-Maret ini.
Menteri Keuangan Sitharaman tidak memberikan penjelasan secara perinci tentang bagaimana paket stimulus ekonomi itu akan didanai. Apalagi, kondisi fiskal India selalu mengalami defisit. Menurut rencana, paket itu akan mulai diberlakukan per 1 April nanti. (lia/sumber:inews)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Arus Balik Kendaraan Masih Normal, Korlantas Tunda Rekayasa One Way
- Jasa Raharja, Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Gelar Evaluasi Mudik dan Persiapan Mudik Balik 2024
- Pastikan Kelancaran Arus Balik di Wilayah Lampung, Jasa Raharja Kemenko PMK, Kemenhub, dan Korlantas Polri Gelar Tinjauan ke Pelabuhan Panjang dan Bakauheni
- Tembus 31 Ribu Lebih Pengguna KRL Jabodetabek Turun Di Stasiun Bogor, KAI Commuter Imbau Selalu Awasi Anak dan Barang Bawaan
- Jasa Raharja Serahkan Santunan Korban Kecelakaan di KM 370 A Tol Batang-Semarang
- Normalisasi Terus Dilakukan, Jalur Rel Sudah Bisa Dilalui Dua Arah
- Masih Terus Meningkat, Lebaran Hari Keempat Pengguna Commuter Line di Wilayah 6 Yogyakarta Tembus 300 Ribu Lebih
- Begini Situasi Hari Pertama Arus Balik Lebaran 2024
- Kakorlantas Polri Patroli Bersama Tim Urai Tinjau Puncak Arus Balik Lebaran
- Dirut Jasa Raharja Gelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi Arus Balik Lebaran bersama Menko PMK, Menhub, dan Kapolri, Panglima TNI, dan Kakorlantas Polri di GT Cikatama