Ketua STKBM: Alhamdulillah IPC Siapkan Paket Sembako untuk Buruh Pelabuhan

Pembagian paket sembako ini dilakukan secara bertahap. Untuk pertama kali, sembako dibagikan kepada 1.073
penerima berupa e-voucher.
Selanjutnya sepanjang bulan Mei 2020 ini, perusahaan akan membagikan voucher elektronik itu untuk TKBM dalam wilayah kerja IPC maupun masyarakat sekitar pelabuhan.
Penyerahan paket sembako disebutkan sebagai bentuk kepedulian IPC kepada TKBM di cabang-cabang area kerja perusahaan.
“Niat kami adalah memberikan bantuan untuk para TKBM yang terus berperan penting dalam menjaga kelancaran pelayanan arus logistik di Pelabuhan terutama pada masa pandemi ini,” kata Arif Suhartono, Direktur Utama IPC dalam keterangan tertulis, kemarin.
Arif menyebutkan untuk menghindari kerumunan atau pengumpulan massa, sekaligus sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid–19, maka pembagian paket dilakukan dalam bentuk e-voucher menjadi pilihan perusahaan.
E-voucher ini dapat ditukarkan sembako ke mini market terdekat.
Sementara untuk menentukan TKBM penerima, perusahaan mengirimkan pesan singkat (SMS) ke telepon genggam masing-masing penerima atau keluarga.
Data telepon genggam diperoleh setelah sebelumnya IPC melakukan pendataan TKBM dari masing-masing cabang pelabuhan.
Pembagian paket tahap I ini dilakukan di 5 (lima) cabang pelabuhan wilayah kerja IPC yaitu Panjang, Palembang, Bengkulu, Jambi dan Pangkalbalam.
“Kegiatan ini IPC lakukan juga sebagai bentuk apresiasi IPC serta wujud nyata kepedulian kepada TKBM di hari buruh ini,” jelas Arif.
Sebelumnya, IPC juga membagikan lebih dari 40.000 masker kain kepada masyarakat termasuk TKBM yang beraktivitas di wilayah kerja Pelabuhan IPC dan Anak Perusahaannya.
TKBM SAMBUT GEMBIRA
Dihubungi terpisah, salah seorang pimpinan serikat kerja / buruh yaitu Ketua Serikat Tenaga Kerja Bongkar Muat (STKBM) Pelabuhan Tanjung Priok Mohammad Nurtakim menanggapi rencana IPC menggelontorkan paket sembako untuk TKBM mengucap: “Alhamdulillah, lebih cepat lebih baik,” ujarnya.
Menurut Nurtakim, posisi buruh pelabuhan (TKBM) sebagai pekerja harian lepas di tengah wabah Covid 19 sekarang ini sangat sulit. “Dari aspek ancaman kesehatan, buruh bersinggungan langsung dengan kapal pengangkut logistik termasuk ABK yang kita tidak tau status kesehatannya mau pun setrelisasi kapalnya.”
Di satu sisi buruh dituntut terus bekerja untuk menjamin kelancaran arus logistik. “Sudah sepatutnya buruh/TKBM dibantu untuk meringankan beban ekonomi kaum buruh.”
Apalagi soal pendapatan tanpa ada wabah corona saja masih banyak di antra TKBM Priok sebulan hanya kerja 2 sampai 3 kali, kata Nurtakim. (wilam)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Rayakan Masa Liburan Sekolah Bersama Kids Fun Menu Persembahan Kuliner Kereta
- Polsek Bantargebang Tunjukkan Aksi Bela Diri Terbaik Dalam kejuaraan Kapolres Metro Bekasi Kota Cup
- Robot Humanoid hingga Robot Dog, Polri Tampilkan Inovasi Teknologi Jelang Hari Bhayangkara
- Mulai 1 Juli 2025, CommuterLine Basoetta hanya 39 Menit ke Bandara Soekarno-Hatta, Tambah 70 Perjalanan Per Hari
- Anak Aniaya Ibu Kandung Gegara Gagal Pinjam Motor, Terancam 5 Tahun Penjara
- Insiden KRL dan Truk di Tangerang: KAI Imbau Masyarakat Lebih Tertib di Perlintasan Sebidang
- KAI Commuter dan DJKA Operasikan Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang
- KAI Services Akan Tata Perparkiran di Stasiun Cikampek
- AstraPay Dorong Inklusi Keuangan dan Peran Generasi Muda dalam Pemulihan Ekonomi Digital
- Surabaya Unggul, KAI Logistik Perkuat Kinerja di Jawa Timur lewat Kemitraan dan Layanan Inovatif
