press enter to search

Kamis, 25/04/2024 22:18 WIB

Roxana Andreea Pegulat Rumania yang Mualaf, Kini Jadi Staf Honorer Di Kalsel

Redaksi | Sabtu, 09/05/2020 06:52 WIB
Roxana Andreea Pegulat Rumania yang Mualaf,  Kini Jadi Staf Honorer Di Kalsel Nastrusnicu Roxana Andreea merupakan pegulat gaya bebas asal Rumania dan seorang mualaf kini jadi pegawai honorer Diaspora Kalsel

Aksi.id -  Nastrusnicu Roxana Andreea merupakan pegulat gaya bebas asal Rumania dan seorang mualaf yang sempat dikecam kini jadi pegawai honorer.

Roxana Andreea diketahui lahir di Resita, Rumania, 13 Januari 1989 silam. Andreea merupakan putri bungsu dari tiga bersaudara

Dari kecil Andreea memang telah menekuni olahraga gulat gaya bebas. Performanya yang mumpuni membuat Andreea kerap meraih gelar di pentas anak-anak

Perlahan tapi pasti, dirinya mulai memenangi trofi level remaja hingga dewasa baik itu kompetisi domestik ataupun internasional.

Sampai pada suatu ketika, tepatnya 2012 silam, Roxana Andreea mendapat undangan dari PGSI Kalsel untuk latih tanding untuk meningkatkan kualitas.

Saat itu Gulat Kalsel tengah mempersiapkan diri dalam menghadapi PON XVII Riau 2012. Total sekitar empat bulan Andreea berada di Banjarmasi, Kalsel.

Selama di Indonesia, pesona Roxana Andreea ternyata membuat pegulat gaya bebas Kalsel Indra Satria Prakasa kepincut pada pandangan pertama.

Bahkan Indra sempat mengajak Andreea untuk jalan-jalan di suatu mall. Tak hanya itu Indra turut membantu Andreea selama tinggal di Indonesia.

Tatkala Andreea tengah sakit, Indra dengan sigap menemani perempuan asal Rumania itu. Mulai dari membelikan obat, menyuapi makan, hingga menemani Andreea.

Hal itu dilakukan ketika libur latihan saja. Untuk berkomunikasi pun, Indra dan Andreea sempat kesulitan dan ditolong dengan menggunakan terjemahan.

Pegulat wanita gaya bebas Nastrusnicu Roxana Andreea yang menjadi seorang mualaf dan telah dinaturalisasi. Copyright: Facebook/Nastrusnicu RoxanaPegulat wanita gaya bebas Nastrusnicu Roxana Andreea yang menjadi seorang mualaf dan telah dinaturalisasi.

Pasca PON XVII Riau 2012 berakhir, Andreea dan kolega dari Rumania kembali pulang ke negara asalnya. Sehingga kedua pasangan ini harus menjalani hubungan jarak jauh.

Meski begitu, kedua sejoli ini tetap berkomunikasi. Sampai pada akhirnya Indra mengajak Andreea untuk menikah dan hidup bersama.

Namun Andreea harus memeluk agama islam atau menjadi mualaf terlebih dahulu jika ingin hidup bersama Indra. Ajakan tersebut disambut poitif oleh Andreea.

Selama di Rumania, Andreea turut belajar agama Islam. Meski diketahui kalau negara tersebut kurang begitu suka terhadap penduduk muslim.

Usai dirasa mantap, Andreea pamit terhadap kedua orang tuanya untuk menjadi seorang mualaf dan akan menikah dengan atlet Indonesia di Banjarmasin.

Orang tua Andreea hanya bisa merelakan sang anak asalnya buah hatinya itu bahagia atas pilihan keyakinan baru yang akan dianutnya nanti.

Sebelum ke Indonesia, Andreea juga sempat mendapat cibiran dari rekan-rekannya karena menganggap kalau orang beragama Islam itu kurang baik.

Meski begitu, Andreea menganggap kalau hal tersebut tak dialaminya selama di Banjarmasin. Bahkan semoohan itu tak digubris oleh Andreea.

April 2013 silam, Andreea mengucapkan dua kalimat syahadat terlebih dahulu sebelum menikah dengan Indra. Andreea pun mendapat nama muslim, yakni Rahma Syufia.

Selama tinggal di Banjarmasin, Andreea ikut dalam PGSI Kalsel. Dalam sejumlah kesempatan, Roxana Andreea turut tampil di beberapa ajang.

Andreea sendiri turut merengkuh gelar juara nasional mulai dari Kejurnas Open Bandung 2014, Kejurnas Senior Jakarta 2014, dan Pra-PON Jabar 2015.

Ajukan Naturalisasi

Pegulat wanita gaya bebas Nastrusnicu Roxana Andreea yang menjadi seorang mualaf dan telah dinaturalisasi. Copyright: Facebook/Nastrusnicu RoxanaPegulat wanita gaya bebas Nastrusnicu Roxana Andreea yang menjadi seorang mualaf dan telah dinaturalisasi.

Usai menikah, Andreea merasa masih ada yang kurang. Karena dirinya masih menyandang status warga negara Rumania. Andreea ingin dinaturalisasi.

Hal tersebut mendapat sambutan yang hangat dari PGSI Kalsel. Tempatnya bernaung itu akhirnya mengajukan permohonan perubahan status warga negara Andreea.

Pada Februari 2015 lalu, proses naturalisasi Andreea diajukan ke Kemenpora lalu berlanjur ke Komisi III dan X DPR RI. Perjalanannya pun cukup pelik.

Pasalnya Kemenpora yang dipimpin langsung oleh Imam Nahrawi sempat mendapat cibiran dari anggota Komisi III DPR RI tentang naturalisasi.

Mereka menganggap kalau Kemenpora lalai dalam proses pembinaan usia dini untuk menelurkan seorang atlet Tanah Air yang berprestasi luar biasa.

Meski begitu Menpora Imam Nahrawi menjelaskan prospek cemerlang ke depan dengan adanya Andreea di pihak Indonesia untuk level internasional.

Saat dites untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya serta butir-butir Pancasila, Andreea mengaku dengan mudah dan lancar dalam pelafalannya.

"Artinya Andreea sudah mendarah daging sebagai calon WNI, tinggal legitimasi parlemen saja," tutur Imam Nahrawi ke awak media, Juni 2015.

Bahkan Andreea diberikan target untuk bisa memenangkan medali emas SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Hal itu sebagai pembuktian Andreea untuk Indonesia.

"Kemudian yang ketiga ke depan dia tak hanya menjadi atlet tetapi juga bisa menjadi pelatih," papar Imam di Kantor Komisi III DPR RI.

Sampai akhirnya, Andreea menyatakan sumpah di Kanwil Kemenkumham Kalsel. Sehingga kini Andreea telah resmi menyandang Warga Negara Indonesia dan punya Kartu Tanda Penduduk.

Usai menjadi WNI, Andreea tanpa ragu turut menyumbang beragam medali emas mulai dari PON XIX Jabar 2016, Kejuaraan Asia Tenggara 2018, hingga Gulat Pantai 2018.

Pegawai Honor

Pegulat wanita gaya bebas Nastrusnicu Roxana Andreea yang menjadi seorang mualaf dan telah dinaturalisasi. Copyright: Facebook/Nastrusnicu RoxanaPegulat wanita gaya bebas Nastrusnicu Roxana Andreea yang menjadi seorang mualaf dan telah dinaturalisasi.

Usai menjadi WNI dan mualaf, Andreea mendapat kesempatan untuk bekerja sebagai pegawai honorer di Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Selatan (Diaspora Kalsel).

Hal itu dijalani Andreea sejak akhir 2018 lalu. Bahkan dalam sejumlah pemberitaan dirinya mengenakan jilbab dan berseragam pegawai negeri sipil.

Tugasnya sendiri ialah menyusun laporan, kliping koran, hingga menerima tamu kepala dinas. Namun tugas menjadi atlet masih tetap berjalan sampai saat ini.

Wanita 31 tahun yang telah dikaruniai dua orang anak itu bahkan masih mempersiapkan diri untuk mengikuti agenda PON XX Papua 2020 mendatang.

Meski saat ini Indonesia tengah dilanda virus corona (COVID-19), tetapi tak membuat Andreea kehilangan semangat untuk tetap berlatih.

"Saya sejauh ini, latihan fisik di GOR pagi hari mulai dari angkat beban. Lalu latihan ringan di rumah saat sore agat stamina tetap bagus," papar Andreea ke awak media, April 2020. (ny/Sumber: Indosporf.com)