Sungai Meluap, Dua Desa di Sigi Sulteng Terendam Banjir Lumpur

SIGI (Aksi.id) - Dua desa di dua kecamatan berbeda di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) terendam banjir. Banjir yang diakibatkan luapan sungai merendam sejumlah pemukiman warga dengan lumpur.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, bahwa banjir terjadi di Desa Omu, Kecamatan Gumbasa, dan Desa Bulubete, Kecamatan Dolo Selatan.
"Untuk lokasi banjir yang pertama, berada di Dusun II Desa Omu, Kecamatan Gumbasa. Banjir terjadi tadi malam sekitar pukul 22.00, dan dilaporkan sudah surut pada pukul 24.00 malam," kata Kepala Subbidang Penyaluran Logistik BPBD Sulteng, Andy Sembiring kepada wartawan, Sabtu (16/5/2020) sekitar pukul 03.00 WITA.
Andy mengatakan bahwa kejadian serupa juga terjadi Desa Bulubete, Kecamatan Dolo Selatan sekitar pukul 01.00 WITA setelah banjir di Desa Omu mulai surut.
Dia mengaku bahwa belum menerima data rumah yang terendam oleh banjir yang di sertai lumpur. Namun, bisa dipastikan bahwa tidak ada korban jiwa.
Sementara itu, Andy menyampaikan bawa kedua desa tersebut merupakan daerah yang sering dilanda banjir.
"Untuk Desa Bulubete, kami belum menerima informasi yang resmi dari sejumlah pihak terkait. Dikarenakan daerah tersebut sangat susah dijangkau oleh jaringan komunikasi," ucapnya. (fhm/sumber detik)
Artikel Terkait :
TERPOPULER
- Sikap Aptrindo soal Kemacetan di Terminal Petikemas NPCT. 1 & Depo
- Rancangan Istana Baru di Kaltim Berbentuk Garuda, Susi Pudjiastuti: Serem
- PT KA Pariwisata dan Pemkot Bandung Kerjasama Tingkatkan Kunjungan Wisata
- ALFI : Sektor Logistik Bakal Tumbuh 7% Tahun ini
- Camat Gambir Pantau Kesiapan Sekolah Untuk Tatap Muka
- Terima Laporan Pelayanan Buruk, Bupati Sidak RSUD Indramayu
- Kisah Jurnalis Perang yang Berkelana Keliling Dunia Sejauh 12.000 Km Dengan Berjalan Kaki
- SMAIT Thariq Bin Ziyad Bekasi Sukses Gelar Haflah Akhirussanah
- Badui Logistik Gandeng PTP Multipurpose dengan layanan Total Logistic Services
- `Pilot` Bus Maju Lancar: Mudik Jangan Dilarang, Rakyat Kecil Butuh Makan dan Ngurusin Anak-Anak