press enter to search

Sabtu, 20/04/2024 19:58 WIB

Arab Saudi Catat Rekor, 3.531 Pasien Covid-19 Sembuh dalam Sehari

Redaksi | Jum'at, 29/05/2020 13:01 WIB
Arab Saudi Catat Rekor, 3.531 Pasien Covid-19 Sembuh dalam Sehari Menteri Kesehatan Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan al-Rabiah.

RIYADH (Aksi.id) - Arab Saudi mencatatkan sebanyak 3.531 pasien sembuh dari infeksi virus corona (Covid-19) dalam 24 jam terakhir. Ini adalah jumlah tertinggi pasien Covid-19 sembuh yang dikonfirmasi pemerintah negeri padang pasir itu dalam laporan harian mereka.

Selain itu, Arab Saudi mencatatkan 1.644 kejadian baru infeksi corona, sehingga totalnya menjadi 80.185 kasus pada Kamis (28/5/2020). Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga melaporkan, ada 16 orang yang sebelumnya dinyatakan positif corona meninggal karena komplikasi dalam 24 jam terakhir.

Namun, angka kematian akibat Covid-19 di Arab Saudi masih relatif rendah dibandingkan negara-negara lain di dunia, dengan total pasien meninggal 441 jiwa sejauh ini. Meskipun ada peningkatan yang stabil pada kasus Covid-19, Arab Saudi juga menyaksikan peningkatan signifikan pada kasus kesembuhan dengan hampir 70 persen atau 54.553 orang dari total pasien yang terjangkit virus telah pulih sampai hari ini.

Arab Saudi akan mengurangi pembatasan terkait dengan langkah-langkah pencegahan wabah virus corona. Beberapa kegiatan ekonomi dan perdagangan akan kembali normal secara bertahap sesuai persetujuan Raja Salman bin Abdulaziz. Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi mengumumkan itu sebelumnya pada Selasa (26/5/2020).

Menteri Kesehatan Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan al-Rabiah, pada Senin (25/5/2020) mengatakan, pemerintah akan memulai fase baru dari strategi pelonggaran jam malam mulai Kamis (28/5/2020). Arab Saudi juga akan mengizinkan kembali penyelenggaraan ibadah shalat berjamaah di semua masjid di luar Makkah mulai 31 Mei ini, kata Kemendagri Arab Saudi seperti dikutip kantor berita negara, Saudi Press Agency.

Kebijakan pelonggaran itu akan didasarkan pada dua pilar, yakni kapasitas sistem perawatan kesehatan dalam mengakomodasi kasus-kasus kritis dan; kebijakan memperluas pengujian dan deteksi dini.(ds/sumber iNews.id)