BPS: Harga Telur dan Daging Ayam Ras Biang Kerok Utama Inflasi Juni 2020

JAKARTA (Aksi.id) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Juni 2020 sebesar 0,18%. Inflasi ini lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 0,55%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, inflasi tahun ini berbeda dari tahun biasanya karena kondisi yang memang di luar kendali yakni pandemi Covid-19.
"Kalau dibandingkan inflasi bulanan tahun sebelumnya, pola agak berbeda. Tahun-tahun sebelumnya ramadan dan lebaran selalu jadi puncak inflasi kemudian turun sesudahnya. Tapi tidak terjadi pada tahun ini karena situasi tidak biasa, ada pandemi," ujarnya saat rilis virtual, Rabu (1/7/2020).
Adapun penyebab utama adalah kelompok makanan dan minuman serta tembakau yang mengalami inflasi tertinggi 0,47% dengan andil 0,12%. Ada beberapa komoditas dalam kelompok ini yang dominan memberikan andil pada inflasi karena terjadi kenaikan harga cukup tinggi.
Pertama terjadi kenaikan daging ayam ras, berikan andil pada inflasi 0,14%. Kedua, telur ayam ras, andilnya 0,04%.
"Jadi kalau dilihat, pergerakan harga daging ayam ras selama Juni alami kenaikan dan kenaikannya terjadi di 86 kota IHK. Kenaikan tertinggi terjadi di Sitoli, 41% dan Lhokseumawe naik 37%. Sehingga pada bulan ini, daging ayam ras menjadi penyumbang utama untuk inflasi pada Juni 2020," jelasnya.
Sebaliknya, ada beberapa komoditas turun harga sehingga berikan andil deflasi. Penurunan harga adalah bawang putih yang berikan andil pada deflasi 0,04% dan penurunan harga cabai merah andil deflasi 0,03% serta juga cabai rawit, minyak goreng, gula pasir yang masing-masing berikan andil deflasi 0,01%.
Kelompok kedua yang menyumbang inflasi adalah transportasi yang mengalami inflasi 0,41% dengan andil 0,05%. Inflasi pada kelompok ini terjadi karena ada kenaikan tarif angkutan udara dengan andil inflasi 0,02%, kenaikan tarif angkutan antar kota dan tarif roda dua online yang masing-masing berikan andil 0,01%.
"Jadi, kenaikan angkutan udara ini terjadi di 24 kota IHK misalnya kenaikan tertinggi di Ternate naik 20%," kata Suhariyanto. (ds/sumber CNBC Indonesia)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Mulai 1 Juli 2025, CommuterLine Basoetta hanya 39 Menit ke Bandara Soekarno-Hatta, Tambah 70 Perjalanan Per Hari
- KAI Services Akan Tata Perparkiran di Stasiun Cikampek
- Insiden KRL dan Truk di Tangerang: KAI Imbau Masyarakat Lebih Tertib di Perlintasan Sebidang
- KAI Commuter dan DJKA Operasikan Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang
- AstraPay Dorong Inklusi Keuangan dan Peran Generasi Muda dalam Pemulihan Ekonomi Digital
- Surabaya Unggul, KAI Logistik Perkuat Kinerja di Jawa Timur lewat Kemitraan dan Layanan Inovatif
- KAI Logistik Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Pengiriman Motor Selama Libur Panjang dan Tahun Ajaran Baru
- Skandal Upah dan PHK di Perum Percetakan Negara RI: Direksi PNRI Terancam Dilaporkan ke Polisi
- Catat Pertumbuhan 41% hingga Mei 2025, KAI Logistik Perluas Jangkauan Logistik Lintas Pulau Hingga ke Jayapura
- Aksi Bela Diri IPDA Hari Saktiawan Polsek Bantargebang Bikin Penonton Tegang
