Hamas: Israel Eksploitasi Normalisasi Demi Dominasi Al-Aqsa

JAKARTA (Aksi.id) - Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas mengatakan bahwa Israel mengeksploitasi kesepakatan Abraham Accords yang baru ditandatangani dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain demi meningkatkan dominasi terhadap Masjid Al-Aqsa.
Hamas juga menyebut jika pelanggaran yang dilakukan Israel termasuk rencana untuk menghancurkan lebih banyak rumah warga Palestina di Yerusalem.
"Penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh puluhan pemukim Israel pada pagi ini, Selasa (15/9) dan rencana beberapa kelompok ekstremis Yahudi untuk melakukan penggerebekan massal di kompleks Muslim pada Kamis (17/9) adalah hasil dari kesepakatan normalisasi dengan pendudukan Israel," ungkap Hamas.
Dikutip dari Middle East Monitor, Juru bicara Hamas, Abdul Latif Al-Qanoa dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa otoritas pendudukan Israel "tidak menghormati perdamaian atau proses diplomasi".
Ia meminta warga Palestina di Yerusalem untuk membela Masjid Al-Aqsa dari tindakan dan kebijakan sewenang-wenang Israel.
Sejumlah pemukim Yahudi Israel kemarin dilaporkan menyerbu Masjid Al-Aqsa. Pemukim yang menamakan diri mereka sebagai kelompok Temple Mount mengancam untuk kembali melanjutkan aksi penggerebekan keesokan harinya.
Pernyataan Hamas kali ini sejalan dengan pernyataan pemerintah Palestina yang mengecam upaya dominasi terhadap Masjid AL-Aqsa. Kecaman tersebut muncul setelah Uni Emirat Arab dikabarkan berupaya ikut campur urusan Al-Aqsa.
Beredar bocoran yang menyebutkan jika UEA memberikan izin kepada kaum Yahudi untuk melakukan ritual dan berbagi ruang di dalam Masjid Al-Aqsa.
"Bukan hak UAE untuk berbicara tentang urusan Masjid Al-aqsa yang diberkati," kata Ajudan Presiden Palestina, Nabeel Shaath.
Shaath menekankan bahwa UAE tidak berhak menafsirkan hukum internasional sesuai dengan keinginannya atau "mendekati hak-hak rakyat Palestina dan tanah suci mereka".
"UAE berusaha menenangkan Amerika Serikat, tapi bukan sebagai imbalan atas tanah yang diduduki seperti yang terjadi di Sinai atau Dataran Tinggi Golan," lanjutnya dalam sebuah wawancara dengan Arabi21. (ds/sumber CNNIndonesia.com)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Mulai 1 Juli 2025, CommuterLine Basoetta hanya 39 Menit ke Bandara Soekarno-Hatta, Tambah 70 Perjalanan Per Hari
- KAI Services Akan Tata Perparkiran di Stasiun Cikampek
- Insiden KRL dan Truk di Tangerang: KAI Imbau Masyarakat Lebih Tertib di Perlintasan Sebidang
- KAI Commuter dan DJKA Operasikan Bangunan Baru Stasiun Tanah Abang
- AstraPay Dorong Inklusi Keuangan dan Peran Generasi Muda dalam Pemulihan Ekonomi Digital
- Surabaya Unggul, KAI Logistik Perkuat Kinerja di Jawa Timur lewat Kemitraan dan Layanan Inovatif
- KAI Logistik Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Pengiriman Motor Selama Libur Panjang dan Tahun Ajaran Baru
- Skandal Upah dan PHK di Perum Percetakan Negara RI: Direksi PNRI Terancam Dilaporkan ke Polisi
- Catat Pertumbuhan 41% hingga Mei 2025, KAI Logistik Perluas Jangkauan Logistik Lintas Pulau Hingga ke Jayapura
- Aksi Bela Diri IPDA Hari Saktiawan Polsek Bantargebang Bikin Penonton Tegang
