Bangun Indonesia dari Pinggiran, KKP Latih Nelayan Natuna

JAKARTA (Aksi.id) - Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan kesiapannya dalam membangun Indonesia dari pinggiran melalui sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) Natuna. Salah satu upaya yang dilakukan KKP melalui unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang ialah menggenjot kapasitas para nelayan untuk mengoptimalkan armada penangkapan ikan.
Kepala BBPI Semarang Widodo mengatakan unit kerjanya siap mendukung program pemberdayaan nelayan tersebut melalui bimbingan teknis. Bimbingan ini berupa pelatihan optimalisasi alat penangkapan ikan bubu lipat, perbaikan mesin, perawatan dan laminasi kapal fiber.
“Ada enam bubu lipat ukuran besar yang kami siapkan. Tiga unit telah tiba di Ranai dan sisanya diperkirakan tiba dalam waktu dekat. Ini salah satu upaya kami untuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan melalui inovasi dan modifikasi alat penangkapan ikan ramah lingkungan,” ujar Widowo, dalam rapat virtual persiapan kegiatan pemberdayaan nelayan di SKPT Natuna (30/9/2020).
Widodo menambahkan potensi perikanan di perairan Natuna saat ini belum digarap secara optimal. Dengan adanya pelatihan ini, para nelayan diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya ikan tersebut yang berdampak terhadap peningkatan pendapatannya.
“Selain meningkatkan kompetensi para nelayan usai kegiatan bimbingan teknis ini, kami juga berharap agar para nelayan dapat mengimplementasikannya untuk menangkap ikan. Tujuannya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan itu sendiri,” imbuhnya.
Selain pembekalan alat penangkapan ikan bubu lipat, para nelayan juga akan diberikan materi cara perbaikan mesin, perawatan serta laminasi kapal perikanan. Sehingga tidak hanya aktivitas penangkapan ikan saja namun juga kiat menjaga armada kapal perikanannya agat tidak cepat rusak dan dapat digunakan dalam waktu yang lama.
BBPI Semarang juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perikanan Kabupaten Natuna dan melibatkan penyuluh perikanan. Selain itu juga menyediakan perekayasa berkompeten yang merancang bahan ajar dalam bimbingan teknis tersebut. Ini dilakukan untuk menyiapkan berbagai hal kebutuhan nelayan serta kesiapannya dalam mempraktikkan teknologi bubu lipat ikan hasil rekayasa BBPI Semarang.
“Ini juga sesuai dengan tugas dan fungsi BBPI Semarang sebagai unit kerja KKP yang melaksanakan uji terap, penyebarluasan, teknologi pemanfaatan sumber daya ikan, pelayanan dan kerja sama teknis, pengujian dan sertifikasi, bimbingan teknis, dan pengelolaan sistem informasi di bidang penangkapan ikan,” tandas Widodo.(fhm)
Artikel Terkait :
Artikel Terbaru :
TERPOPULER
- Dukung Integrasi Pembayaran, KMT Kini Dapat Digunakan untuk Angkutan Perkotaan di Depok dan Cikarang
- AirNav Indonesia dan BSSN Perkuat Keamanan Sistem Navigasi Udara Lewat Kolaborasi Strategis
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Gelar Patroli Malam Perintis Presisi, Sasar Kenakalan Remaja, Narkoba, Miras hingga Premanisme
- KAI Services Berbagi Kebahagiaan dengan para Pekerja di HUT ke 22 Tahun
- Hijaukan Pesisir Timur Jawa, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove
- Wujudkan Pertumbuhan Inklusif, KAI Logistik Dorong Ekonomi Kerakyatan dalam Ekosistem Logistik
- Polsek Kepulauan Seribu Utara Amankan Kunjungan Gubernur DKI Jakarta ke Pulau Kelapa, Tanam Mangrove hingga Serahkan Bibit Ikan
- Pembinaan Rohani Dan Mental, Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Priok
- KAI Services Bahas Kolaborasi Strategis Penguatan Layanan dengan Dinas Kebudayaan Yogyakarta
- Polda Metro Jaya evakuasi 254 Warga Kebon Pala yang mengalami musibah Banjir
