press enter to search

Minggu, 06/07/2025 10:19 WIB

Indonesia Berharap Masuk Daftar Negara Diizinkan Arab Saudi Umrah

Redaksi | Senin, 05/10/2020 21:45 WIB
Indonesia Berharap Masuk Daftar Negara Diizinkan  Arab Saudi Umrah Ilustrasi. (ist)

JAKARTA (Aksi.id) - Pemerintah Indonesia telah berkomunikasi dengan Arab Saudi agar masuk ke dalam daftar negara yang diizinkan untuk mengirimkan jemaah umrah pada masa pandemi Covid-19.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan sejauh ini belum ada pemberitahuan lebih lanjut dari Arab Saudi sejauh ini, namun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah menyampaikan harapan Indonesia secara langsung kepada pemerintah Saudi.

“Di antaranya Menteri Luar Negeri sudah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Saudi,” kata Faizasyah melalui pesan tertulis, Senin.

Dia mengatakan Saudi telah mencatat secara positif keinginan dari Indonesia tersebut.

Saudi akan mengizinkan muslim dari luar negeri untuk umrah mulai 1 November 2020. Namun Saudi belum mengumumkan jemaah dari negara mana saja yang diizinkan masuk.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia juga merupakan pengirim jemaah umrah terbesar kedua setelah Pakistan.

Sebanyak 947.650 orang Indonesia melaksanakan umrah pada 2019, sedangkan pada 2018 jumlahnya mencapai 1 juta orang.

Namun di sisi lain, kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah dengan total 307.120 orang hingga Senin, dimana 232.593 pasien telah sembuh dan 11.253 pasien meninggal.

Indonesia merupakan negara dengan kasus Covid-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Filipina.

Indonesia merupakan salah satu negara pengirim jamaah umrah terbesar di dunia.

Menurut data Kementerian Agama, ada 1.005.336 jemaah umrah asal Indonesia pada 2019.

Selain itu, Kementerian Perhubungan mengatakan ada lebih dari 100 penerbangan umrah dari Indonesia per minggu.

Di Indonesia bisnis umrah adalah sektor dengan nilai yang cukup besar dan melibatkan banyak pihak.

Dengan rata-rata biaya sekitar Rp25 juta dan jumlah jamaah mencapai 1 juta orang, maka nilai bisnis ini sekitar Rp25 triliun per tahun.

Dana ini didistribusikan untuk biro travel, visa, maskapai, katering, transportasi, hotel, perlengkapan dan souvenir baik di Indonesia maupun Arab Saudi.

Alex Fahmi, pemilik biro perjalanan haji dan umrah Afiz Nurul Qolbi di Jakarta berharap pemerintah berupaya lebih keras melobi Pemerintah Arab Saudi agar mengizinkan jamaah asal Indonesia  menunaikan umrah pada masa pandemi.

Menurut dia biro perjalanan juga siap jika harus memberangkat jamaah yang sudah mengikuti tes usap dengan hasil negatif.

Sejak Maret 2020, bisnisnya berhenti total, tapi dia masih berusaha mempertahankan karyawan untuk berbagai keperluan.

Padahal biasanya dalam satu tahun, dia bisa memberangkat Jemaah haji sebanyak 100 orang dan jamaah umrah sebanyak 1.000 orang. (ds/sumber HAS)

Keyword Umrah Indonesia